Pemerintah Mentahkan Survei 91% Orang Pilih Rumah Ketimbang Rusun

Pemerintah Mentahkan Survei 91% Orang Pilih Rumah Ketimbang Rusun

- detikFinance
Rabu, 02 Mei 2012 13:47 WIB
Jakarta - Adanya survei yang menyatakan bahwa 91% konsumen di Indonesia lebih memilih rumah hunian tapak (landed house) ketimbang apartemen, dimentahkan pemerintah. Kenyataan saat ini masyarakat sudah bosan dengan kemacetan dan lebih memilih lokasi hunian vertikal di dekat Jakarta.

Deputi Perumahan Formal Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Pangihutan Marpaung mengatakan setidaknya ada beberapa indikasi yang mementahkan survei tersebut.

Misalnya Pangihutan mencontohkan pasca banjir besar di Jakarta tahun 2002 lalu, kementerian perumahan rakyat pernah mensurvei para masyarakat bantaran kali Ciliwung. Hasilnya 74% masyarakat pemukim di bantaran kali Ciliwung bersedia menghuni rumah susun sewa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, baru-baru ini pihaknya juga melakukan survei serupa kepada para pembeli rumah susun sederhana milik (rusunami) centre point di Bekasi. Hasilnya mengejutkan, banyak penghuni di rusunami (apartemen) centre point Bekasi adalah eks pemilik rumah yang sebelumnya domisili jauh dari pusat kota.

"Sebagian besar pembelinya masyarakat adalah mereka yang tadinya di Pondok Gede, Cikarang, Lemahabang yang kerja di Bekasi dengan menjual rumah tapak mereka," katanya kepada detikFinance, Rabu (2/5/2012)

Sebelumnya dari survei rumah123, sebanyak 91% konsumen lebih memilih membeli rumah tapak. Kenapa? Banyak faktor yang mendasari kenyataan tersebut, tak heran hingga saat ini penjualan hunian masih didominasi rumah tapak.

Menurut Sales Manager rumah123, Meddy H. Papinka ada dua alasan utama pembeli rumah di situs properti memilik bangunan horizontal atau tapak. Pertama, suplai hunian tapak di Indonesia masih lebih banyak dibanding apartemen atau kondominium.

Alasan lainnya adalah, faktor psikologis. "Orang masih belum sreg kalau tidak injak tanah. Ini hanya faktor psikologis. Budaya," jelasnya.
(hen/dnl)

Hide Ads