Cerita di Balik Iklan Properti 'Senin Harga Naik'

Cerita di Balik Iklan Properti 'Senin Harga Naik'

- detikFinance
Rabu, 18 Jul 2012 11:05 WIB
Foto: Dok. detikFinance
Jakarta - Promosi properti semakin gencar di berbagai media termasuk televisi. Seringkali kita mendengar atau melihat pernyataan 'Senin Harga Naik'. Apa yang menyebabkan nilai properti terus meningkat?

Direktur Marketing PT Agung Podomoro Land Tbk Indra W. Antono menjelaskan, pemilihan properti menjadi penting dalam menentukan kenaikan harga. Jargonnya adalah 3L, yaitu Lokasi, Lokasi dan Lokasi.

"Properti memang sedang lari kencang. Bukan kita saja, temen-temen lain juga," kata Indra di Jakarta, Rabu (17/7/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Booming properti memang sudah terlihat sejak 2011 dan terus terjadi hingga kini. Pemicunya inflasi yang terjaga hingga membawa suku bunga kredit berada terendah. Harga properti Indonesia juga tergolong rendah dibanding negara lain di kawasan Asia.

"Namun tidak berarti lokasi bagus bisa ngangkat (harga properti). Saya lebih pas bilang adalah faktor momentum. Kalau (lokasi) bagus tapi konsep salah? Bisa saja lokasi biasa namun konsepnya pas, harganya baik," terangnya.

Seperti Serpong yang menjadi wilayah dengan kenaikan nilai properti tertinggi. Serpong adalah dearah pinggiran Jakarta yang menjelma menjadi kawasan mandiri. Tiga pengembang besar seperti BSD City, Alam Sutera, dan Sumareccon Serpong telah menciptakan hunian, pusat ritel, dan sarana hiburan terintegrasi.

Pengembang lain pun tidak kalah itu mencari keuntungan di sana. Kenaikan nilai properti Serpong juga didukung oleh infrastruktur yang memadai dari dan menuju pusat kota Jakarta.

"Namun menurut saya Serpong bukan karena hunian, tapi di sana banyak membangun sekolah bertaraf internasional. Hingga nggak apa-apa orang tuanya jauh tapi anaknya dapat pendidikan yang bagus," tegasnya.


(wep/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads