Hal ini sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dengan anggaran mencapai Rp 21,405 triliun, namun bakal sulit direalisasikan karena serapa tahun ini saja buruk.
Deputi Bidang Pembiayaan Kemenpera, Sri Hartoyo mengindikasikan target ini tidak akan tercapai. Pasalnya dari alokasi dana yang diminta dari pos APBN sebesar Rp 21,405 triliun, baru Rp 2,71 triliun yang disetujui.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data BLU Kemenpera, dari dana Rp 2,71 triliun yang tersedia hanya mampu merealisasikan KPR FLPP 46.605 unit. Artinya akan kekurangan dana Rp 18,7 triliun untuk membiayai 303.395 unit.
Untuk itu, Kemenpera berniat meminta dana tambahan FLPP yang diusulkan dalam APBN-P tahun 2013. "Kami berniat minta tambahan, namun jumlahnya cukup besar kan. Kita realistis saja, untuk bisa mendapatkan dana Rp 4 triliun," tambah Sri.
Dengan adanya dana segar Rp 4 triliun dari APBN-P, ia berharap penyaluran FLPP mencapai 175.000 unit rumah.
Minimnya dana yang disediakan Kementerian Keuangan untuk program FLPP di 2013 tidak lepas dari buruknya kinerja Kemenpera sepanjang tahun ini. Dari target 133.000 rumah pembiayaan FLPP, baru terealisasi 59.112 unit.
"Dana kita tahun depan memang dipotong, karena prestasi kita tidak terlalu baik," tegasnya.
(hen/hen)