Ini Alasan Adhi Karya Garap Bisnis Properti di Pinggir Jakarta

Ini Alasan Adhi Karya Garap Bisnis Properti di Pinggir Jakarta

- detikFinance
Minggu, 16 Des 2012 11:43 WIB
Jakarta - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menegaskan keseriusannya menggarap bisnis properti, dan tidak ingin terlalu mengandalkan bisnis kontraktor sipil.
Proyek yang telah dan akan dikembangkan BUMN karya ini berlokasi di pinggiran Jakarta. Kenapa manajemen ADHI cenderung memilih pinggiran, dibandingkan pusat kota? Ini alasannya.

"Semakin sempitnya lahan di ibukota, menyebabkan banyak orang yang beralih ke pinggiran kota seperti Depok dan Bekasi untuk memilih hunian. Selain harganya cukup murah, dan akses yang lancar karena didukung oleh jalan tol, menjadi pertimbangan kami untuk menghadirkan hunian yang nyaman untuk masa depan," kata Direktur Utama PT Adhi Persada Properti (APP), Giri Sudaryono dalam keterangannya, seperti dikutip Minggu (16/12/2012).

APP adalah satu satu diantara anak usaha ADHI yang fokus pada bisnis properti dan realestate. Selain itu BUMN karya ini juga masih memilik PT Adhi Persada Realti (APR).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

APP tercatat telah merealisasikan proyek properti, seperti apartemen Salemba Residence, Menara MTH, dan lain-lain. Proyek baru perseroan yang telah diperkenalkan diantaranya Grand Taman Melati Margonda dan Grand Dhika City Bekasi. Keduanya adalah apartemen segmen menengah, dengan target pasar adalah mahasiswa dan karyawan yang bekerja di sekitar Depok atau Bekasi.

Sedangkan APR, lebih fokus pada proyek properti residensial dengan memperkenalkan The Taman Dhika Sidoarjo dan The Taman Dhika Cinere. Selain perumahan, di dalamnya juga hadir ruko sebagai ruang komersial.

Demi fokus pada bisnis properti, ADHI sebagai induk usaha telah menyiapkan dana sekitar Rp 604 miliar untuk tahun 2013.
"Besarnya potensi pasar properti Indonesia tentu menjadi peluang ADHI untuk mengembangkan bisnis, terumatam dari properti dan real estate. Tahun 2013 kami siapkan investasi properti Rp 155 miliar, real estate Rp 298 miliar, dan hotel Rp 151 miliar," kata Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Amrozi Hamidi.

Direktur Utama ADHI, Kiswodarmawan menambahkan, selain memiliki bisnis inti di bidang jasa konstruksi, EPC dan investasi bidang infrastruktur, dua bisnis baru properti dan real estate terus digenjot. Ia berharap dua jalur bisnis ini dapat meningkatkan pendapatan berkelanjutan (recurring income) perusahaan di masa mendatang.

"Penambahan dua bisnis ini selain untuk memenuhi permintaan pasar yang makin tinggi, juga meningkatkan portofolio ADHI sebagai pengembang yang kompeten," tegas Kiswo.


(wep/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads