Proyek yang telah dan akan dikembangkan BUMN karya ini berlokasi di pinggiran Jakarta. Kenapa manajemen ADHI cenderung memilih pinggiran, dibandingkan pusat kota? Ini alasannya.
"Semakin sempitnya lahan di ibukota, menyebabkan banyak orang yang beralih ke pinggiran kota seperti Depok dan Bekasi untuk memilih hunian. Selain harganya cukup murah, dan akses yang lancar karena didukung oleh jalan tol, menjadi pertimbangan kami untuk menghadirkan hunian yang nyaman untuk masa depan," kata Direktur Utama PT Adhi Persada Properti (APP), Giri Sudaryono dalam keterangannya, seperti dikutip Minggu (16/12/2012).
APP adalah satu satu diantara anak usaha ADHI yang fokus pada bisnis properti dan realestate. Selain itu BUMN karya ini juga masih memilik PT Adhi Persada Realti (APR).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan APR, lebih fokus pada proyek properti residensial dengan memperkenalkan The Taman Dhika Sidoarjo dan The Taman Dhika Cinere. Selain perumahan, di dalamnya juga hadir ruko sebagai ruang komersial.
Demi fokus pada bisnis properti, ADHI sebagai induk usaha telah menyiapkan dana sekitar Rp 604 miliar untuk tahun 2013.
"Besarnya potensi pasar properti Indonesia tentu menjadi peluang ADHI untuk mengembangkan bisnis, terumatam dari properti dan real estate. Tahun 2013 kami siapkan investasi properti Rp 155 miliar, real estate Rp 298 miliar, dan hotel Rp 151 miliar," kata Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Amrozi Hamidi.
Direktur Utama ADHI, Kiswodarmawan menambahkan, selain memiliki bisnis inti di bidang jasa konstruksi, EPC dan investasi bidang infrastruktur, dua bisnis baru properti dan real estate terus digenjot. Ia berharap dua jalur bisnis ini dapat meningkatkan pendapatan berkelanjutan (recurring income) perusahaan di masa mendatang.
"Penambahan dua bisnis ini selain untuk memenuhi permintaan pasar yang makin tinggi, juga meningkatkan portofolio ADHI sebagai pengembang yang kompeten," tegas Kiswo.
(wep/hen)