"Terkait infrastruktur hunian, telah dibangun rusun sederhana sewa di kota Padang dan Sawahlunto, masing-masing 2 twinblock. Yang nantinya bisa menampung 286 kepala keluarga," kata Djokir dalam sambutannya di acara peresmian infrastruktur rusunawa di Sawahlunto, Sumatera Barat, Rabu (24/4/2013).
Dia mengatakan, rusun ini dibangun bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Harga sewa untuk masyarakat yang tinggal di rusun ini cukup murah, yaitu Rp 150.000/bulan. Namun itu belum termasuk biaya listrik dan biaya air yang totalnya rata-rata Rp 60.000, tergantung pemakaian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Djokir mengapresiasi kesadaran masyarakat Sawahlunto yang didorong oleh pemerintah daerahnya karena memiliki atensi penuh akan hunian vertikal. Menurutnya, beralihnya hunian masyarakat berpenghasilan rendah yang pada awalnya tinggal di kawasan kumuh ke rumah susun, dapat mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.
"Ini bisa meningkatkan roda sosial yang diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah bagi kota, juga memberikan kontribusi ke pada roda pertumbuhan nasional," paparnya.
Didampingi oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan Walikota Sawahlunto Amran Nur, Djokir disambut tarian khas Minang Kabau, Tari Piring dan juga disambut oleh riuhnya para penghuni rusun di Kecamatan Beringin ini. Djokir dan rombongan pun tampak terpaku dengan adanya atraksi seperti debus di mana para penari wanita menari sambil meloncat-loncat di atas pecahan kaca.
Pembangunan rusunawa ini telah dilakukan pada tahun 2011-2012 dengna menelan anggaran sebesar Rp 28,8 miliar yang berasal dari dana APBN.
Sebelumnya, rusun dengan tipe yang sama juga pernah dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum di kota Padang. Pembangunan 2 twinblock rusunawa sebanyak 198 unit tipe 24 dibangun pada tahun anggaran 2008-2009 sebesar Rp 25,8 miliar.
(zul/dnl)