Harga Tanah di Jakarta Loncat Lebih Tinggi daripada Rumah

Harga Tanah di Jakarta Loncat Lebih Tinggi daripada Rumah

- detikFinance
Senin, 19 Agu 2013 11:02 WIB
Jakarta - Semakin terbatasnya lahan di wilayah Jakarta mendorong harga tanah di Ibukota melesat lampaui rumah atau hunian. Berdasarkan survei Bank Indonesia (BI) harga tanah pada triwulan II-2013 di Jakarta meningkat lebih tinggi dari yang sama tahun sebelumnya.

"Harga tanah di pasar sekunder tumbuh lebih tinggi dibandingkan harga rumah," jelas survei BI dikutip Senin (19/8/2013)

Survei itu menunjukan harga tanah pada periode tersebut dibandingkan tahun sebelumnya year on year (yoy) rata-rata mengalami peningkatan sebesar 20,17%. Sedangkan kenaikan harga tanah tertinggi terjadi di Jakarta Pusat 22,14% dan di Jakarta Selatan 20,30%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bandingkan dengan harga rumah, secara yoy harga rumah rata-rata hanya naik 17,45%, kenaikan tertinggi terjadi pada rumah tipe atas sebesar 17,17%.

Bila dibandingkan dengan kenaikan harga tanah pada triwulan sebelumnya (qtoq), harga tanah di Jakarta juga menunjukan lebih tinggi dari harga rumah. Secara qtoq harga tanah rata-rata di Jakarta mengalami kenaikan sebesar 4,15% lebih tinggi dari kenaikan harga rumah. Kenaikan harga tanah tertinggi pada triwulan II terjadi di Jakarta Pusat sebesar 4,32% khususnya di kawasan Menteng sebesar 4,76% dan Kemayoran 4,09%.

Sementara itu secara qtoq harga rumah kenaikannya masih di bawah harga tanah, rata-rata hanya naik 3,63%. Kenaikan harga rumah terjadi di semua segmen misalnya rumah segmen atas naik 3,6%, rumah segmen menengah naik 3,74%.

Peningkatan harga tertinggi pada rumah segmen menengah terutama di Ciganjur 4,38% dan Ancol Metro Marina 4,34%. Sedangkan peningkatan tertinggi pada rumah segmen atas terutama di Kemayoran 4,93%, Duren Tiga Pancoran 4,57%.

"Berdasarkan wilayah peningkatan harga rumah tertinggi terjadi di Jakarta Pusat 3,8%, terjadi pada rumah segmen atas 3,82% maupun segmen menengah 3,67%," jelas survei tersebut.

Berikut rincian harga rata-rata (segmen menengah dan atas) tanah dan rumah di Jakarta pada triwulan II-2013:
  • Jakarta Barat, rata-rata harga rumah Rp 2,3 miliar/unit sedangkan harga tanah Rp 7,8 juta/m2.
  • Jakarta Utara, rata-rata harga rumah Rp 2,6 miliar/unit sedangkan harga tanah Rp 10,4 juta/m2.
  • Jakarta Pusat, rata-rata harga rumah Rp 4,5 miliar/unit sedangkan harga tanah Rp 11,4 juta/m2.
  • Jakarta Timur, rata-rata harga rumah Rp 1,5 miliar/unit, sedangkan harga tanah Rp 5,4 juta/m2.
  • Jakarta Selatan, rata-rata harga rumah Rp 4,4 miliar/unit, sedangkan harga tanah Rp 8,8 juta/m2.

Survei properti residensial untuk pasar sekunder oleh BI dilakukan sejak triwulan I-2011 terhadap responden di lima wilayah Jakarta antaralain Jakarta Barat (Kebon Jeruk, Tanjung Duren, Citra Garden), Jakarta Timur (Menteng Metropolitan, Pulo Mas dan Jatinegara Baru), Jakarta Selatan (Pondok Indah, Cilandak/Pasar Minggu dan Tebet), Jakarta Utara (Kelapa Gading, Sunter dan Pluit), dan Jakarta Pusat (Menteng, Cempaka Putih dan Kemayoran).

Dalam survei ini untuk kategori rumah menengah adalah rumah dengan luas bangunan 80-150 m2, rumah besar dengan luas di atas 150 m2.
(hen/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads