"Untuk meningkatkan pendapatan perseroan, kami memiliki rencana strategis pengembangan bisnis rekreasi di 2014," ujar Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Teuku Sahir Syahali saat jumpa pers di sela acara Investor Summit and Capital Market Expo 2013 di Grand City Surabaya, Kamis (31/10/2013).
Rencana strategis pengembangan bisnis perseroan antaralain pengembangan Indoor Dunia Fantasi (ex Ramashinta Dufan) merupakan wahana yang terdiri dari Flume Ride 3D Immersion Tunnel, Heger Tower, Kids Play Structure yang dilaunching pada Juni 2014 nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perseroan juga menggenjot peningkatan pendapatan di bidang properti. Pada tahun ini, difokuskan pengembangan beberapa proyek bergengsi seperti Apartemen Northland Ancol, kawasan hunian eksklusive Coasta Villa, Jaya Ancol Seafront serta penambahan land bank melalui reklamasi seluas 818 hektar.
"Kami sudah melihat performa segmen properti yang kinerjanya cukup memuaskan dengan mendapatkan pangsa pasar ritel dari penjualan unit-unit properti yang sedang dibangun," tuturnya.
Mengenai kinerja keuangan, tahun ini pendapatan perseroan targetnya mencapai Rp 1,571 triliun, harapannya meningkat menjadi Rp 2,108 triliun di 2015. Sedangkan laba bersih bakal mencapai Rp 209,6 miliar dan diharapkan meningkat menjadi Rp 409,5 miliar di 2015.
"Kami berharap, upaya-upaya pengembangan yang dilakukan pada segmen rekreasi dan properti dapat memberikan prospek usaha menjanjikan bagi perseroan," jelasnya.
Pada kesempatan itu, Teuku Sahir mengatakan, pihaknya masih belum tertarik potensi pantai di Jawa Timur.
"Kalau di Jawa Timur, Surabaya menjadi prioritas. Kalau ada dari pemerintah daerah atau swasta (untuk pengembangan rekreasi) kita sangat wellcome," Teuku Sahir.
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai pengembangan potensi wisata pantai di daerah Jawa Timur lainnya seperti di Pantai Klayar, Pacitan, yang juga sempat dikunjungi rombongan Presiden SBY beberapa waktu lalu. Kata Sahir, pihaknya lebih memilih pembangunan wahana rekreasi di pusat ibu kota provinsi (Surabaya).
"Kalau (rekreasi) pantai di Jawa Timur, melihat jaraknya dengan Surabaya. Apakah jauh atau tidak, karena target marketnya adalah warga Surabaya," tuturnya.
Menurutnya, jika perjalanannya jauh dari Surabaya ke lokasi wisata, maka akan berpengaruh terhadap jumlah pengunjung.
"Contohnya (wisata) di Malang bisa hidup karena (pengunjung) banyak dari Surabaya. Kan jarak tempuhnya hanya 1,5 jam," katanya.
(roi/hen)