Wakil Direktur Utama APLN Indra Wijaya menyebutkan lahan industri miliknya di Karawang dibanderol Rp 500.000 per meter persegi.
"Kita punya total land bank 960 hektar, kebanyakan di Karawang 558 hektar, itu lahan industri, harganya sekarang Rp 500.000 per meter persegi," katanya saat acara Institutional Investor Day 2014, di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (8/5/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk lahan perumahan, perseroan bakal mengembangkannya dengan membangun apartemen kelas premium seluas 1,3 hektar di kawasan Simprug, Senayan, Jakarta Selatan.
"Kita akan bangun Simprug Luxury Apartment, luasnya 1,3 hektar. Tahun ini bakal dibangun di Simprug di sebelah Binus, di situ sudah di akuisisi," ujarnya.
Indra belum mau menjelaskan secara rinci berapa besaran investasi yang dibutuhkan untuk membangun apartemen kelas atas ini. "Investasinya masih by design," katanya.
Pada kuartal-I 2014, perseroan berhasil mencatatkan marketing sales (pra penjualan) sebesar Rp 1,82 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari Harco Glodok sebesar 32% dan Orchard Park Batam sebesar 27,2%. Kemudian Podomoro City Deli Medan berkontribusi sebesar 12,7%, Podomoro City Extension sebesar 8%, Borneo Bay Residences 5,4%, Vimala Hills 5%, Metro Park Residences 4,4% dan Grand Taruma sebesar 3,8%.
(drk/hen)











































