Dengan hadirnya kantor perwakilan di Surabaya, Crown berharap dapat memudahkan konsumen khususnya warga Surabaya dan Jawa Timur untuk membeli properti seperti Crown Green Square di salah satu kawasan di Sydney yang sedang berkembang.
"Kami berkomitmen pada pasar di Indonesia dan kami akan terus mengembangkan usaha kami di sini," ujar CEO Crown Group Iwan Sunito saat jumpa pers di Surabaya, Jumat (15/8/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tidak punya datanya berapa orang Surabaya yang beli, karena ada orang Surabaya tapi tinggalnya di Jakarta atau kota lain. Tapi kita targetkan pada tahun depan mencapai US$ 75 juta," terangnya sambil menambahkan, sudah ada kuota pembeli asal Indonesia. Namun, dari pembeli saat ini yang terbanyak adalah dari Tiongkok yakni sekitar 40-50%.
Ketika disinggung mengenai rencana ekspansi investasi ke Indonesia khususnya di Jawa Timur, Iwan mengatakan, Surabaya sangat berpotensi untuk apartemen. Sedangkan Jakarta dan Bali lebih tertarik membangun hotel ketimbang apartemen.
"Untuk hotel di Surabaya masih belum waktunya. Karena kami ingin koneksi internasionalnya sehingga kami memilih (pengembangan hotel) di Jakarta dan Bali. Mungkin untuk Surabaya sekitar 10 tahun lagi," terangnya.
Iwan juga menjelaskan alasan mengapa orang Indonesia menyukai investasi properti di Australia, khususnya Sydney. Misalnya hanya membayar 10% uang muka dan sisanya dapat dilunasi setelah pembangunannya selesai. Kemudian bisa meminjam 80% dari total harga yang dibeli.
"Masa depan Sydney yang terus berkembang," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Crown Group di Surabaya Harry Halim menambahkan, pihaknya selalu siap melayani calon konsumen untuk memilih produk Crown di Australia.
"Sebelum lebaran kami membuka pameran. Awalnya yang datang sedikit. Tapi setelah lebaran, kami membuka pameran lagi dan mendapatkan sambutan luar biasa, sampai-sampai kami kewalahan menjawab pertanyaannya. Itu menunjukkan keseriusannya (calon pembeli)," jelasnya.
(roi/hds)











































