Di Jalan MT Haryono, Jakarta, ada sebuah bangunan pencakar langit 30 lantai yang kosong dan tidak terawat. Gedung bergaya arsitektur Romawi tersebut bernama Menara Saidah.
Gedung kosong ini seakan bertolak belakang dengan bisnis properti dan sewa kantor di Jakarta yang laris manis. Disebut-sebut, konsumen kantor khawatir tentang kondisi bangunan gedung yang miring.
Lantas apa tanggapan PT Hutama Karya (Persero) selaku kontraktor yang membangun menara 'miring' Saidah?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kalau miring, kacanya mestinya pecah, lift-nya nggak jalan. Itu semestinya,” kata Sutanto kepada detikFinance di Kantor Pusat Hutama Karya, Jakarta, Selasa (16/9/2014).
Hutama Karya membangun Menara Saidah pada 1995 dan selesai 3 tahun kemudian. Saat diserahkan kepada pemilik, kondisi gedung sangat baik.
Jika saat ini sepi peminat, ia tidak bisa berkomentar. “Tanya kepada yang beli atau yang punya,” sebutnya.
(feb/hds)