Sekretaris DPD Real Estat Indonesia DKI Jakarta, Arvin F Iskandar mengatakan, ada beberapa titik di Jakarta dengan harga premium. Ia menyebutkan ada kawasan yang masuk kategori Ring I atau segitigas emas Jakarta alias central business district (CBD).
"Ring I itu di Thamrin, Sudirman, Gatot Subroto, MT Haryono, Kuningan, lalu Menteng," kata Arvin ditemui di kantor DPD REI Jakarta, Kuningan, Jakarta, Selasa (23/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Naiknya sampai 100% karena NJOP itu," katanya.
Ia mencontohkan, di daerah Sudirman, harga tanah sudah sangat mahal, terutama di kawasan CBD yang mencapai Rp 150 juta, padahal beberapa tahun lalu (2011) masih Rp 60 juta per meter.
"Di Sudirman yang dulu kita anggap nggak mungkin, sekarang kejadian. Harganya bisa Rp 100-150 juta-an/meter persegi," katanya.
Selain itu dia menyebutkan di kawasan Menteng pun harga tanah bisa mencapai Rp 100 juta/meter persegi. "Lalu di TB Simatupang, tahun lalu Rp 16 juta, sekarang jadi Rp 26 juta. Berapa persen itu?" tuturnya.
Menurut Arvin, harga tanah di Indonesia yang cukup mencengangkan itu belum apa-apa dibandingkan dengan harga tanah di negara tetangga seperti Malaysia, Singapura ataupun Australia yang bisa mencapai ratusan juta per meter perseginya.
"Harga kita itu nggak semahal harga harga mereka, mereka masih jauh lebih mahal kalau saya lihat. Makanya ada investor asing ke sini," katanya.
(zul/hen)