Cerita Bisnis Hotel 'Halal' Milik Tommy Soeharto

Cerita Bisnis Hotel 'Halal' Milik Tommy Soeharto

- detikFinance
Selasa, 30 Sep 2014 07:01 WIB
Foto: Hotel Lor-In Solo (Muchus-detikFinance)
Solo -

Pada 11 Maret 2014 lalu, Grup Lor Internasional (Lor-in) Solo meresmikan Syariah Hotel Solo yang diklaim sebagai hotel syariah terbesar di Indonesia saat ini. Peresmian hotel dengan kapasitas 387 kamar tersebut dihadiri langsung oleh komisaris utama Grup Lor-in, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.

Hotel Syariah Solo dibangun satu kompleks dengan Hotel Lo-in Solo. Hadir dalam acara tersebut Hutomo Mandala Putra selaku komisaris utama. Nampak hadir pula Siti Hediati (Titik) Soeharto.

Seperti apa bisnis hotel syariah secara umum? Apa yang membedakannya dengan bisnis hotel konvensional? Lalu soal latar belakang kiprah Tommy Soeharto masuk ke bisnis hotel syariah?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut petikan wawancara wartawan detikFinance, Muchus Budi Rahayu dengan GM Syariah Hotel Lo-in Solo, Purwanto Yudhonagoro, Senin (29/9/2014).

Apa bedanya pelayanan hotel syariah, dengan hotel konvensional?
Untuk pelayanan, kami sama seperti dengan hotel konvensional lainnya. Namun, yang membedakan kami dengan hotel konvensional adalah terletak pada fasilitas yang kami disediakan.

Kami sangat mempermudah para tamu, baik untuk yang menginap maupun tidak menginap untuk melaksanakan ibadah. Kami menyediakan mushola di setiap lantai, alat shalat di setiap kamar, dan adzan pun berkumandang sebagai pertanda waktu shalat tiba.

Apakah benar hanya menyediakan makanan halal dan tidak ada minuman beralkohol?
Iya, benar. Tidak ada minuman alhokol yang tersedia di sini. Dan makanan yang tersedia pun terjamin kehalalannya, karena kami menggunakan suplier-suplier lokal yang memiliki sertifikat halal.

Jadi, setiap barang mentah yang masuk, kami filter dengan sangat ketat untuk menjamin mutu dan kehalalannya.

Bisa jelaskan total investasi? Apakah sudah ada izin dari MUI?
Total investasi adalah sekitar Rp 400 miliar. Izin dari MUI masih kami proses.

Apa betul tidak sembarang pasangan bisa menginap? Apakah harus menunjukkan surat nikah?
Iya, benar. Hanya untuk pasangan-pasangan tertentu saja yang kami mintakan data seperti itu. Kami memiliki trik khusus untuk melakukan filter tamu-tamu yang memang bukan pasangan yang halal, untuk sama-sama menjamin keamanan bersama.

Syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi hotel syariah apa saja?
Berorientasi pada kemaslahatan umat. Berorientasi pada pencerahan, penyegaran dan ketenangan. Menghindari kemusyrikan dan khufarat. Menghindari maksiat, pornografi, pornoaksi, minuman keras, narkoba, dan judi.

Apa alasan membangun hotel syariah?
Mengingat potensi pasar syariah ke depan dan khususnya kota Solo besar potensinya.

Berapa tarif menginap di hotel syariah?
Kami memiliki 4 tipe kamar, dengan harga beragam, yaitu: Standard Rp 800.000, Superior Rp 1.20.000, Deluxe Rp 1.500.000, Family Suite Rp 3.000.000. Kami bintang 3+, yang sedang kami proses untuk menuju ke tahapan bintang 4.

Bagaimana prospek bisnis hotel syariah ke depan?
Sudah waktunya, bagi Bapak Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) sebagai owner (pemilik) kami, untuk membangun hotel syariah untuk menyediakan fasilitas yang lebih baik dan lebih bermanfaat.

Kami pikir, prospek ke depan akan sangat baik, karena kami optimistis pangsa pasar kami sangat bagus, dan kami akan dipercaya oleh berbagai kalangan sekalipun.

Untung mana mengelola hotel syariah dan konvensional?
Semua pasti ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kami pikir, sama saja

Apa saja kendala mengelola hotel syariah?
Belum ada kendala yang kami rasakan selama ini. Justru tantangan baru yang kami dapatkan. Pangsa pasar justru lebih luas, karena semua orang bisa menginap di Syariah Hotel Solo ini. Baik dari grup MICE, FIT, Travel Agent, bahkan Komunitas-Komunitas keagamaan pun mulai kami raih.

(dnl/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads