Meski Bekasi Kena Bully, Kenaikan Harga Propertinya Tetap Kinclong

Meski Bekasi Kena Bully, Kenaikan Harga Propertinya Tetap Kinclong

- detikFinance
Senin, 13 Okt 2014 12:50 WIB
Jakarta - Belakangan ini nama Bekasi, Jawa Barat, menjadi bahan 'bully-an' di sosial media karena dianggap kawasan yang panas sebagai sebuah hunian. Terlepas dari masalah itu, kawasan Bekasi tetap menjadi pilihan berbagai kelas sosial untuk tinggal di kawasan timur Jakarta ini.

Ketua Umum DPP Asosiasi Pengembang Perumahan Dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Addy Ganefo mengatakan kawasan Bekasi terbagi menjadi dua wilayah administratif yaitu kotamadya dan kabupaten. Kotamadya lebih banyak menyediakan kawasan hunian hingga kawasan komersial, sedangkan untuk Kabupaten menjadi sentra kawasan industri.

Eddy mengatakan kawasan Bekasi memang punya plus minus sebagai hunian, selain berdekatan dengan kawasan industri, wilayah ini juga tak luput dari masalah banjir. Namun ketersediaan lahan yang masih cukup luas dan relatif dekat dengan Jakarta dan adanya akses tol dan kereta, kawasan ini juga masih menjadi incaran pengembang maupun konsumen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menghitung, rata-rata secara umum kenaikan harga properti/tanah di Bekasi bisa mencapai 20-30% per tahun. Saat ini rata-rata harga tanah di Bekasi untuk hunian bisa mencapai Rp 1 juta hingga Rp 5 juta per meter. Namun bila dibandingkan dengan di Tangerang, harganya bisa naik 35% lebih per tahun, meski kalah jauh dibandingkan di Jakarta yang bisa mencapai 100% per tahun.

"Harga tanah di Bekasi sudah termasuk tinggi sudah di atas Rp 1 juta per meter bahkan ada yang sudah Rp 5 juta per meter, kenaikannya ikut tinggi setelah DKI Jakarta, harga tanah bisa merangkak 20-30% per tahun," kata Eddy yang memiliki beberapa proyek properti di Tangerang, Bekasi, Depok, Lebak ini kepada detikFinance, Senin (13/10/2014)

Eddy mengatakan saat ini 'bintang' properti di Jabodetabek masih di pegang oleh kawasan Jakarta dan Tangerang (BSD). Namun ia yakin ke depannya, kawasan timur Jakarta seperti Bekasi sangat prospek ke depannya.

"Apalagi nanti akan ada bandara baru di Karawang, Bekasi bakal makin menarik," katanya.

Menurutnya keyakinannya bukan tanpa alasan, Eddy mencontohkan kawasan Tangerang terutama BSD menjadi pesat karena adanya pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, di Tangerang Banten, pada tahun 1980-an.

"Tangerang bisa cepat, karena ada bandara," katanya.

Seperti diketahui, beberapa hari terakhir Bekasi menjadi sorotan lantaran menjadi candaan โ€Ždan bahan 'bully' di sosial media. Mulai dari macet, jalan rusak hingga cuaca panas digambarkan dalam beberapa 'meme' sebagai bentuk kritik.

Hal ini mendapat tanggapan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, yang menangkis anggapan-anggapan miring tersebut.

"Menurut saya apa yang terjadi di medsos (Bully) adalah orang yang cara pandangnya berbeda dan agak kurang bergaul dan minimnya wawasan tentang pembangunan sebuah kota," kata Rahmat.

(hen/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads