Perkantoran Mewah Abdul Latief Rp 1,2 Triliun Segera Hadir di Blok M

Perkantoran Mewah Abdul Latief Rp 1,2 Triliun Segera Hadir di Blok M

- detikFinance
Rabu, 29 Okt 2014 11:22 WIB
Jakarta - PT Sarana International Hedonisarana hari ini melakukan Topping Off Ceremony Menara Sentraya. Proyek ini menghabiskan investasi senilai kurang lebih US$ 100 juta. Menara Sentraya memiliki 41 lantai dan bangunan seluas 134.630 meter persegi.

Acara ini dihadiri langsung oleh Founder Pasaraya Abdul Latief yang juga Mantan Menakertrans di zaman orde baru, CEO PT Pasaraya International Hedonisarana Ahmad Dipoditiro, Asisten Gubernur Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup Ibukota Jakarta Wiriyatmoko, Pengusaha Muda Sandiaga Uno, dan Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.

Ahmad mengatakan, Menara Sentraya merupakan gedung perkantoran premium tertinggi dan termegah di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Menara Sentraya menawarkan gedung perkantoran dengan konsep One Stop Office & Life Style.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Topping Off ini menandai tahap akhir dari pembangunan proyek Menara Sentraya. Pembangunan proyek ini mulai dikerjakan pada April 2012 dan ditargetkan bisa selesai dan beroperasi pada Maret 2015," ujar dia saat acara Topping Off Ceremony Menara Sentraya, di Kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2014).

Ahmad mengatakan, pembangunan proyek ini merupakan solusi atas tingginya kebutuhan gedung perkantoran yang nyaman dan berlokasi strategis.

Hal ini terbukti dengan office space yang telah terisi hampir setengahnya dengan status strata dan sewa.

"Kami menargetkan pada Maret 2015 seluruh office space di bangunan ini telah terisi seluruhnya dan sudah mulai bisa dioperasikan," terang dia.

Menara Sentraya memiliki konsep one stop office and lifestyle hub yang memadukan gedung perkantoran modern dengan gaya hidup dinamis masyarakat ibu kota.

Hal ini diwujudkan melalui jalur/tunel yang menghubungkan gedung perkantoran dengan pusat perbelanjaan Pasaraya, serta keberadaan sistem traffic engineering untuk memudahkan orang melintasi kedua gedung tersebut.

Tak hanya itu, untuk memanjakan para pekerja kantor, tersedia 3 lantai seluas kurang lebih 7.000 meter persegi yang khusus diperuntukkan bagi area food & beverage, area alfresco dinning, dan roof top bar.

Gedung ini juga menyediakan beragam fasilitas mulai dari grand ballroom, spa & fitness centre, hingga helipad yang dapat dimanfaatkan oleh pemilik dan penyewa ruang perkantoran.

Kawasan Kebayoran Baru merupakan pusat aktivitas perdagangan dan jasa yang sudah berkembang dengan aksesibilitas kawasan yang semakin baik, segera dilalui oleh sarana transportasi massal MRT sehingga kawasan berada dalam kategori sistem berorientasi transit atau dikenal sebagai Transit Oriented Development (TOD).

(drk/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads