Meraba Pergerakan Harga Rumah di Awal Tahun Baru Imlek

Meraba Pergerakan Harga Rumah di Awal Tahun Baru Imlek

- detikFinance
Jumat, 13 Feb 2015 07:35 WIB
Meraba Pergerakan Harga Rumah di Awal Tahun Baru Imlek
Jakarta - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pada awal 2015 masih terjadi kenaikan harga properti residensial primer (rumah baru). Namun, pada triwulan I-2015 yang merupakan periode awal tahun baru imlek (19 Februari 2015) diperkirakan terjadi kenaikan yang melambat.

"Indeks harga properti residensial secara triwulan (qtoq) masih mengalami kenaikan (0,89%) namun melambat dibandingkan kenaikan harga rumah pada triwulan IV-2014 sebesar 1,54%," jelas Survei Harga Properti Residensial Bank Indonesia (BI) triwulan IV-2014 dikutip Jumat (2/12/2015).

Kenaikan harga rumah yang melambat diperkirakan terjadi pada semua rumah, kecuali untuk tipe rumah kecil yang mengalami kenaikan lebih tinggi (1,29%). Berdasarkan wilayah, kenaikan harga rumah yang melambar diperkirakan terjadi di Balikpapan dan Jabodetabek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BI juga memperkirakan kenaikan harga rumah yang melambar juga terjadi secara tahunan atau year on year (yoy). Pada triwulan I-2015 kenaikan hanya naik sebesar 5,7%, atau turun tipis dibandingkan pada triwulan yang sama tahun sebelumnya sempat mencapai 6,29%.

"Perlambatan kenaikan harga pada triwulan I-2015 diperkirakan terjadi pada semua tipe rumah terutama tipe besar (4,56%)," jelas BI

BI juga mencatat berdasarka wilayah, perlambatan kenaikan harga tertinggi diperkirakan terjadi di Jabodetabek dan Banten.

Survei harga properti residensial primer (rumah baru) merupakan survei tiga bulanan yang dilaksanakan sejak triwulan I-1999 oleh BI. Dilakukan terhadap sampel kalangan pengembang properti di 12 kota yaitu Medan, Palembang, Bandar Lampung, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Manado, dan Makassar.

Wilayah Jabodetabek mulai disurvei pada triwulan I-2002, dan pada triwulan I-2004 ditambah Kota Pontianak sehingga menjadi 14 kota. Total responden yang disurvei mencakup 45 pengembang utama di Jabodetabek dan Banten dan sekitar 215 pengembang di 13 kantor Bank Indonesia.

Tipe rumah kecil hingga berukuran 36 m2, tipe rumah menengah dari 36 m2 hingga 70 m2 sedangkan rumah tipe besar di atas 70 m2.

(hen/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads