Di Luar CBD, Perkantoran Baru 'Menjamur' di Kawasan TB Simatupang

Di Luar CBD, Perkantoran Baru 'Menjamur' di Kawasan TB Simatupang

- detikFinance
Selasa, 17 Feb 2015 14:45 WIB
Jakarta - Pertumbuhan pasokan ruang perkantoran baru di luar kawasan Central Business District (CBD) atau kawasan segitiga emas, masih didominasi Kawasan, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.

Kawasan TB Simatupang adalah salah satu daerah di luar segitiga emas yaitu antar Thamrin-Sudirman-Kuningan. Fasilitas dan lingkungan yang lengkap membuat Simatupang menjadi kawasan favorit bagi ruang perkantoran.

Berdasarkan‎ riset yang dilakukan lembaga konsultan properti, Cushman and Wakefield, di 2015 ini sebanyak 615.000 meter persegi ruang perkantoran baru bakal hadir di kawasan luar CBD tersebut. Dari jumlah itu, lebih dari separuhnya ada di kawasan Jakarta Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Angka itu 66% berada di kawasan Jakarta Selatan, seperti TB Simatupang," ‎kata Head of Research and Advisory Cushman and Wakefield Arief Rahardjo di acara Property Outlook 2015 di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (17/2/2015).

Arief mengatakan, pertumbuhan gedung perkantoran akan bergeser ke kawasan luar CBD‎. Alasannya, selain harga lebih murah, fasilitas di kawasan luar CBD pun tak kalah dengan yang di kawasan CBD.

‎"Lama kelamaan sudah mulai bergeser, seperti pembukaan jalan tol di bandara akan mempengaruhi daerah barat (Jakarta Barat)," katanya.

‎Dilihat dari sisi harga, pertumbuhan harga sewa ruang perkantoran di kawasan non CBD relatif sama dengan pertumbuhan harga sewa yang terjadi di kawasan CBD yakni 5% per tahun.

Di kawasan CBD, di tahun ini setidaknya ada pertumbuhan yang sangat signifikan dalam pasokan ruang perkantoran baru bila dibandingkan 2014 lalu yang hanya mencapai 31.000 meter persegi. Tahun ini pasokan ruang perkantoran hampir mencapai 900.000 meter persegi.

‎Arief menuturkan, tingkat hunian ruang perkantoran di 2014 mencapai 94,5%, yang merupakan tingkat hunian ruang perkantoran paling tinggi di CBD sepanjang sejarah. Arief mengatakan, kawasan CBD berada di garis Jalan MH Thamrin, Jenderal Sudirman, Gatot Subroto hingga Kuningan.

"Itu karena supply terbatas. Di 2015 supply yang masuk 892.700 meter persegi dan tingkat hunian akan turun menjadi 84,9%, karena masuknya supply," sebutnya.

‎Arief menjelaskan, pertumbuhan harga sewa di tahun ini pun tak tumbuh terlalu besar, karena pasokan yang masuk cukup banyak. Cushman memperkirakan pertumbuhan harga sewa di 2015 hanya akan tumbuh 5% menjadi Rp 274.400 per meter persegi dibanding tahun 2014 yang hanya mencapai Rp 261.400 per meter persegi.

(zul/hen)

Hide Ads