Fasilitas ini bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai pusat informasi perumahan termasuk soal standar harga rumah dan pengembang. Hal ini untuk mendukung program 1 juta rumah Presiden Jokowi di 2015.
Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, fasilitas ini punya tiga fokus utama yaitu melakukan riset terkait perumahan, pelatihan pengembang dan calon pengembang, dan penasihat perencanaan pengembangan perumahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fungsi kedua adalah sebagai lembaga pelatihan, untuk mencetak calon-calon pengembang baru yang sudah mulai merintis usaha namun membutuhkan pengetahuan tambahan terkait pembiayaan perumahan.
Ketiga sebagai pusat pelayanan penasihat perencanaan pengembangan perumahan alias pusat konsultasi bisnis pengembang perumahan.
"Sementara kita sudah bekerjasama dengan asosiasi-asosiasi pengembang seperti REI (Realestate Indonesia), Apersi dan asosiasi lain. Tahap pertama 100 developer baru dan calon developer yang tergabung di asosiasi itu akan kami latih," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala divisi strategic and performance management BTN R Mahelan P menjelaskan, kurikulum yang akan diberikan dalam pelatihan tersebut meliputi dasar-dasar teknik membangun perumahan hingga perencanaan proposal pengajuan perbankan untuk pengembangan kawasan perumahan.
"Model pelatihan dangan calon-calon developer. Bagaimana cara menyusun proposal pembangunan, bagaimana menjadi pengembang yang benar bagaimana mengurus izin-izin. Dan proposal pengajuan pembiayaan ke perbankan," katanya.
Pelatihan dan konsultasi yang diberikan fasilitas ini memiliki durasi 3-5 hari.
Direktur Mortgage and Consumer Landing BTN Mansyur S Nasution mengatakan, para calon developer yang telah mendapat pelatihan ini nantinya akan menjadi rekanan BTN dalam merealisasikan program sejuta rumah Jokowi.
"BTN punya kepentingan untuk mendukung penyediaan 1 juta rumah. Pelatihan ini untuk menyamakan pandangan tentang model rumah bentuk bangunan dan kriteria yang bisa dimasukkan dalam program 1 juta rumah. Sehingga mudah dalam melakukan penelitian dan pengawasan pembangunan yang masuk program 1 juta rumah," katanya.
(dna/hen)