.webp)
Presiden Direktur Metland Nanda Wijaya mengatakan, saat ini emiten berkode MTLA itu punya tanah 300 hektar di Cibitung yang akan dibuat menjadi perumahan dengan target pasar kelas menengah dan menengah bawah.
Selain perumahan, Metland juga akan membangun mal di lokasi yang sama. Dana investasi yang disiapkan untuk membangun stasiun di lokasi perumahan itu sebesar Rp 25 miliar diambil dari kas perusahaan.
"Nah, stasiun sama mal harus bareng bikinnya. Jangan mal duluan tapi stasiun nggak ada, siapa yang mau ke sana? Kita bangun mal sebagai fasilitas saja untuk real estate," katanya usai RUPST di Hotel Raffles, Jakarta, Senin (22/5/2015).
Perseroan sudah melakukan pembicaraan dengan KAI untuk pembangunan stasiun ini. Selain memberikan akses kepada pembeli rumah, akses stasiun ini juga untuk meningkatkan harga jual produk-produknya.
Para pembeli rumah Metland di Cibitung umumnya karyawan setingkat supervisor di kawasan industri Cibitung dan Cikarang. Harga rumah yang ditawarkan Metland mulai dari Rp 250 juta per unit.
"Kalau manajer dan bosnya tinggal di apartemen atau perumahan di Jababeka. Nah, karyawannya kan tidak mungkin membeli apartemen di sana, mereka akhirnya melirik Metland Cibitung. Saking besarnya minat pembelian, kecepatan membangun rumah kami tertinggal jauh dibanding permintaan rumah yang amat besar di Cibitung," kata Sekretaris Perusahaan Metland Olivia Surodjo.
Metland menargetkan marketing sales tahun 2015 sebesar Rp 1,29 triliun, dengan Rp 900 miliar dari penjualan residensial dan perkantoran. Sisanya dari sewa mal dan hotel.
Beberapa proyek lain yang akan digarap oleh Metland tahun ini di antaranya Mall Metropolitan Cileungsi, Metland Cyber City, apartemen di Cileungsi, Tambun, dan Lampung.
(Angga Aliya/Rista Rama Dhany)
