Hingga saat ini, sedikitnya 431.000 unit rumah sudah dipesan. Rumah subsidi ini dihargai tidak lebih dari Rp 125 juta dengan besaran bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar 5% fix selama 25 tahun dan uang muka atau Down Payment (DP) 1%.
Direktur Utama BTN Maryono menyebutkan, saat ini sudah ada 1,5 juta calon peminat KPR lainnya yang sudah mengajukan minat membeli rumah murah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maryono menjelaskan, pihaknya meyakini jika penyaluran KPR tersebut akan berjalan sesuai target. Sementara angka kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) bank berkode BBTN itu akan tetap terjaga di level aman.
Hingga September 2015, NPL gross BTN tercatat 4,5% atau turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,85%.
"Secara yoy terjadi perbaikan. NPL kita akan turunkan di bawah 4%. Perbaikan kualitas kredit kita perbaiki termasuk kredit-kredit macet," katanya.
Maryono menyebutkan, perseroan melakukan berbagai strategi untuk bisa menekan NPL yaitu dengan melakukan penjualan langsung maupun tidak langsung rumah yang sudah tidak bisa dibayar oleh pemiliknya. Kemudian melakukan somasi nasabah yang tidak membayar cicilan.
"Ada dampak jera, kalau tidak membayar kita lakukan penjualan atau lelang, penjualan kelas besar melalui pendekatan dengan beberapa investor," tandasnya.
(drk/ang)











































