1. Anda harus untung saat membeli properti
Maksudnya, Anda harus bisa memiliki kemampuan untuk menilai apakah harga suatu properti kemahalan atau nantinya bisa menguntungkan Anda. Contohnnya, harga pasaran suatu apartemen adalah Rp 1 miliar, tetapi Anda berhasil membelinya dengan harga hanya Rp 800 juta. Setelah itu, Anda menjualnya kembali dengan harga Rp 1 miliar. Berarti Anda mendapatkan untung Rp 200 juta.
2. Cari properti yang benar-benar ingin dijual
Banyak iklan penjualan properti, tetapi ternyata pemiliknya kurang serius menjualnya karena merasa tidak terlalu mendesak jika propertinya laku terjual. Hal ini hanya akan menghabiskan waktu Anda dan Anda pun kesulitan membeli properti tersebut dengan harga yang bisa menguntungkan Anda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagus apapun suatu properti, tetapi jika kurang menghasilkan arus kas yang positif, maka jangan mau menginvestasikan uang Anda untuk membeli properti tersebut.
4. Hindari menyebutkan angka penawaran terlebih dahulu saat mulai bernegosiasi
Biarkan penjual properti yang menawarkan harga jual terlebih dahulu, baru setelah itu Anda mengajukan harga penawaran.
5. Bisnis properti dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro
Ada kalanya bisnis ini meningkat, tapi ada kalanya siklus properti menurun. Untuk itu, terjun ke dunia properti adalah suatu keputusan yang harus serius, bukan karena ikut-ikutan sehingga Anda bisa tetap bertahan menghadapi siklus properti yang mungkin terjadi.
6. Harga properti biasanya selalu naik tiap tahun
Semakin lama Anda menahannya, maka semakin banyak keuntungan yang bisa Anda peroleh saat menjualnya.
Rumahku adalah media properti online yang memberikan informasi tentang jual beli dan sewa properti seperti rumah dijual, sewa apartemen, dan lainnya, Anda juga dapat dengan mudah memasang iklan rumah dijual gratis di Rumahku.com.
(ang/ang)











































