"Masih belum banyak yang turun, tapi sudah mulai ada," ungkap Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Real Estate Indonesia (REI) Eddy Hussy di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (6/4/2016).
Pentingnya menurunkan bunga kredit, menurut Eddy, agar masyarakat lebih mudah untuk mendapatkan rumah. "Seharusnya turun lagi biar orang gampang beli rumah," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebaliknya, jika bunga kredit tinggi, maka konsumen akan takut membeli properti karena khawatir beban bunga terlalu berat.
"Kalau pernurunan bunga kredit pasti akan mendorong penjualan. Karena dengan bunga turun, orang lebih mampu membeli dan lebih berani. Kalau bunga tinggi kan orang takut nanti tiba-tiba ada gejolak atau apa, ekonomi melombat atau apa. Takut beban terlalu berat," papar Eddy.
Secara umum, Eddy melihat sektor properti masih akan tumbuh pada 2016. Seiring dengan perbaikan ekonomi. Bila dilihat berdasarkan jenis rumah, untuk kalangan menengah ke bawah sudah ada peningkatan,
"Kalau menengah ke bawah meningkat, yang belum itu justru menengah ke atas," pungkasnya. (mkl/hns)











































