Pengusaha properti keturunan Indonesia ini bertutur, pembelian apartemen untuk pendidikan anak jadi alasan paling banyak orang Indonesia membeli properti di Australia.
"Paling banyak behaviour (perilaku) orang Indonesia membeli properti di Australia untuk kuliah anaknya. Seringkali pembeliannya jauh-jauh hari begitu, jadi 5 tahun sebelum anaknya mau sekolah di sana, dia sudah investasi dari sekarang," ujar Iwan ditemui di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis (14/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain faktor pendidikan, motivasi lainnya, ialah uang muka pembelian properti di Australia hanya 10%. Hal ini merangsang orang Indonesia yang memiliki kelebihan uangnya untuk memborong properti di sana.
"Masuk ke properti Australia mudah, hanya 10% saja DP (uang muka) saat belum jadi. Bangunan sudah jadi baru bayar seluruhnya. Kalau nggak selesai kan nggak dibayar, itu alasannya," kata Iwan yang kelahiran Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah ini.
Dia melanjutkan, investasi properti di Australia juga terbilang sangat aman, termasuk bagi pembeli warga asing.
"Orang asing mau beli properti yah di Australia, penduduknya sedikit, kalau pintu visa dibuka pasti anda-anda saya yakin pilih Australia. Tapi sebab orang Indonesia itu yang jelas pendidikan, karena sangat wise, student growing so big," tutup Iwan. (feb/feb)