Sistem perbankan syariah memang agak berbeda dengan perbankan konvensional. Perhitungan bunga di bank konvensional tidak dikenal di perbankan syariah dan sebagainya. Produk syariah yang juga beragam tidak kalah banyak dengan produk perbankan konvensional pada umumnya.
Masyarakat seringkali melihat produk perbankan syariah dengan 'sebelah mata'. Untuk itu diperlukan pemahaman awal atas mitos dan anggapan yang sering muncul pada produk bank syariah, misalnya saja seperti:
- Konsumen bank syariah
Kebanyakan orang menganggap produk-produk di bank syariah hanya dapat dinikmati oleh orang muslim saja. Nyatanya produk bank syariah tetap diperuntukkan bagi seluruh kalangan dengan agama yang berbeda-beda. Beberapa pakar menyebutkan bahwa perkembangan perbankan syariah dinilai cukup pesat, bahkan hingga ke mancanegara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Produk bank syariah juga mengalami perkembangan layaknya produk di bank konvensional. Bank syariah di Indonesia kini telah memiliki beberapa produk seperti kartu kredit syariah, deposito syariah, KPR syariah, asuransi syariah, dan pembiayaan syariah. Mitos sedikitnya produk dari bank syariah membuat tidak banyak orang menggunakannya dan lebih memilih bank konvensional.
- Sistem keuntungan
Perbankan syariah memang tidak menggunakan istilah bunga layaknya bank konvensional. Namun bukan berarti nasabah bank syariah tidak menerima keuntungan. Prinsip bagi hasil adalah yang menjadi landasan utama bank syariah dan hal ini berlaku untuk menghimpun dan menyalurkan dana. Namun bank syariah tidak mengenal istilah bunga karena dianggap riba dalam ajaran Islam.
Keuntungan bagi hasil disesuaikan dengan kondisi tertentu, misalnya saat mendapatkan untung sedikit, maka bagi hasil juga akan sedikit dan sebaliknya. Sistem bagi hasil dinilai lebih adil karena tidak terpengaruh akan fluktuasi bunga bank.
(sumber: Rumahku.com) (wdl/wdl)











































