Ketua Umum Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI), Eddy Hussy, mengatakan hal tersebut akan memberikan dampak positif bagi industri properti nasional dan juga perekonomian secara menyeluruh.
"Dengan adanya LTV yang dilonggarkan ini diharapkan penjualan rumah tahun ini dan tahun berikutnya diharapkan akan lebih baik. Sehingga Industri di sektor ini bisa bergairah lagi. Kalau industri ini bergairah, imbasnya akan baik untuk perekonomian," kata dia dihubungi detikFinance, Kamis (14/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada lebih dari 170 industri terkait sektor properti yang akan ikut bergairah kalau industri propertinya sendiri bergerak," kata dia.
Dengan meningkatnya permintaan rumah, sambung dia, industri bahan bangunan seperti semen, genting, batu bata, baja dan lainnya akan ikut naik. Hal ini akan meningkatkan konsumsi energi seperti listrik, BBM dan gas untuk menunjang kegiatan produksi di industri material bahan bangunan.
Tentu, lanjut dia lagi, dampak berantainya akan lebih panjang lagi.
"Di sektor propertinya sendiri, kalau bergairah penyerapan tenaga kerja juga akan bertambah. Karena industri properti ini kan salah satu yang padat karya. Pasang batu bata, pasang genting dan lain-lain itu kan masih manual menggunakan tenaga manusia. Jadi ini akan menyerap tenaga kerja yang besar," tutur dia.
Sehingga, ia menaruh harapan besar kebijakan ini dapat diterapkan segera sehingga perlambatan ekonomi yang tengah terjadi diharapkan bisa terbantu oleh pergerakan ekonomi di sektor ini. (dna/ang)











































