Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
"Ini merupakan bentuk komitmen Perumnas dalam menyediakan hunian layak bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan harga terjangkau melalui program sejuta rumah," ungkap Direktur Utama Perum Perumnas Bambang Triwibowo dalam acara groundbreaking rusunami Sentraland Bekasi, Bekasi, Senin (22/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena dengan pembangunan perumahan banyak industri yang terkait baik dari pembangunan sampai penghuniannya," jelasnya.
"Dalam penghuniannya, terutama buat pasangan-pasangan muda, pasti mereka butuh rice cooker, furniture, sendok, piring dan lain-lain. Sehingga banyak indutri yang akan ikut. Dalam pembangunan huniannya, tidak kurang ada sekitar 15 industri yang ikut, semen, paku, papan dll. Sehingga banyak sekali industri yang terikut dalam pembangunan perumahan," imbuhnya.
Rusunami Sentraland Bekasi nantinya akan dibangun 5 tower, dimana pada tahap pertama ini akan dibangun 1 tower terlebih dahulu dengan total hunian 1.117 unit. Pembangunannya direncanakan akan selesai pada Maret 2018 mendatang.
Dengan nilai total investasi Rp 220 miliar rupiah untuk Tower I, Rusunami Sentraland Bekasi dibangun di atas lahan seluas 3,4 hektare, dengan pendanaan dari bank-bank BUMN. Adapun tipe rusunami tahap pertama yang ada pada Sentraland Bekasi adalah dengan dua tipe, yaitu Studio, dan 1 Bedroom.
"Hari perumahan nasional merupakan hari yang istimewa, karena pada saat bersamaan kami juga melaksanakan groundbreaking, ada di 3 tempat. Pertama di Sentraland Bekasi, dimana tahap pertama akan dibangun 1 tower dari total 5 tower. Ada juga groundbreaking pembangunan rumah tapak untuk MBR di Lampung, dan juga di Garut," lanjut Bambang.
Saat ini Perumnas tengah mengembangkan 12 proyek strategis dengan format vertical, diantaranya di Sukaramai Medan, Ilir Barat Palembang, Jakabaring Palembang, Cengkareng, Pulo Gebang , Kemayoran, Karawang, Bandung, Semarang, Surabaya, Makasar dan juga Sentraland Bekasi. Ke depan, Sentraland Bekasi diharapkan dapat menjadi salah satu icon Bekasi, sebagai kota penyangga Jakarta dan ikut berpartisipasi dalam mengurangi angka backlog hunian di seputaran Jabodetabek.
Rusunami saat ini menjadi pilihan bagi masyarakat yang hanya memiliki dana terbatas, namun tetap mempunyai fasilitas lokasi strategis. Rusunami Sentraland Bekasi menjadi salah satu upaya Perumnas dalam menyediakan hunian bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Adapun hunian untuk tipe studio, dengan luas 22 m2 dipatok dengan harga Rp 184.800.000, sedangkan tipe 1 Bedroom, dengan luas 32 m2 dipatok dengan harga Rp 268.800.000. Kedua tipe tersebut dapat dibeli oleh MBR melalui mekanisme pembayaran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dengan bunga tetap 5 persen selama maksimal 20 tahun. Hunian Rusunami Sentraland Bekasi sendiri, hingga saat ini telah terjual sebanyak 50 unit yang terlaksana pada gelaran Properti Expo dua minggu yang lalu.
"Dalam menyukseskan program sejuta rumah dibutuhkan kerjasama yang solid antara pemerintah pusat, daerah, BUMN, dan swasta. Oleh karena itu, Hari Perumahan Nasional tahun 2016 ini diharapkan mampu menjadi perekat seluruh elemen untuk ikut berperan aktif guna memberikan bukti nyata dalam mewujudkan kesejahteraan kepada seluruh rakyat Indonesia," tutup Bambang. (hns/hns)











































