Direktur Utama Perseroan Tumiyana mengatakan, hal ini sejalan dengan nota kesepahaman yang telah dijalin antara kedua belah pihak di Kantor Pusat PT PP, Jakarta, Kamis (6/10/2016).
"MoU telah ditandatangani dalam rangka melakukan kerja sama untuk membangun 170.000 unit perumahan terjangkau di Indonesia dengan menggunakan sistem precast concrete dalam 5 tahun ke depan," ujar Tumiyana dalam keterangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kaca mata kepemilikan rumah, MBR adalah masyarakat dengan penghasilan maksimal Rp 4 juta bagi yang ingin membeli rumah dan maksimal Rp 7 juta bagi yang ingin membeli rumah susun.
Nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) ini sendiri dilakukan oleh Direktur Utama PTPP Tumiyana, Vice President Hanwha Mr. Chui-Soo Choi dan disaksikan oleh Duta Besar Korea Selatan, Mr. Cho Tae Young bersama Jajaran Majajemen Perseroan dan Manajemen Hanwha.
Hanwha merupakan salah satu perusahaan terbesar di Korea Selatan yang berpengalaman di bidang konstruksi dan engineering gedung precast.
Salah satu proyek besar yang sedang dikerjakan oleh Hanwa yaitu pembangunan 100.000 unit rumah di Kota Bismayah, Irak selama 5 (lima) tahun menggunakan metode full precast yang ditunjang dengan kapasitas besar dari plant precast.
Dalam kerjasama tersebut, Perseroan melalui anak perusahaannya yang bergerak di bidang precast, yaitu PTPP Pracetak bertindak selaku penyedia proyek sedangkan Hanwa bertanggung jawab sebagai mensupervisi desain precast construction maupun plan.
Untuk menunjang kecepatan dan kualitas pelaksaan konstrusi pembangunan rumah untuk MBR, Perseroan akan melakukan investasi dengan membangun pabrik precast gedung yang menggunakan teknologi tinggi disertai dengan software engineering yang berfungsi untuk mengintegrasikan antara proses engineering dan proses produksi precast.
"Dengan terbentuknya kerjasama internasional ini diharapkan mampu menjawab tantangan dari pemerintah dalam penyediaan rumah tinggal yang dibangun dalam waktu singkat dan memiliki kualitas yang baik serta transfer teknologi konstruksi yang sudah berkembang secara Internasional untuk diterapkan di Indonesia," pungkas Tumiyana. (dna/dna)











































