Bangun Rusun di Kawasan Stasiun, Perumnas Rogoh Rp 2 Triliun

Bangun Rusun di Kawasan Stasiun, Perumnas Rogoh Rp 2 Triliun

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Senin, 19 Des 2016 15:13 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - Perum Perumnas akan membangun hunian berkonsep Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) yang akan memanfaatkan lahan strategis milik KAI yang berada di sekitar stasiun. Rusun ini akan dibangun dalam kawasan stasiun dengan beberapa tipe ukuran.

Untuk usulan pengembangan tahap pertama, kawasan yang terintegrasi dan inklusif berbasis TOD ini, akan dilakukan di Stasiun Bogor, Stasiun Tanjung Barat dan Stasiun Pondok Cina. Di stasiun Bogor akan dibangun 6 tower, sementara dua stasiun lainnya masing-masing akan dibangun dua tower.

Rusunami ini sendiri nantinya akan terletak di lahan stasiun yang dimiliki KAI, dan dilengkapi fasilitas komersil dan roof garden untuk tempat bermain anak-anak, serta fasilitas lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi orang kalau bepergian ke mana-mana tinggal turun. Coba sekarang biaya transportasi sekarang berapa? Kalau di situ kan murah," kata Direktur Utama Perum Perumnas, Bambang Triwibowo di Stasiun Juanda, Jakarta, Senin (19/12/2016).

Sementara itu, Direktur Korporasi dan Pengembangan Bisnis Perumnas, Galih Prahananto, mengatakan program ini juga menindak lanjuti tanggapan positif Direktorat Jenderal Perkeretaapian untuk rencana optimasi pemanfaatan lahan di beberapa lokasi stasiun.

"Pengembangan fasilitas sarana transportasi umum stasiun kereta api sebagai kawasan mix-use berintensitas tinggi yang terintegrasi dan inklusif, dengan penambahan fungsi-fungsi komersial, hunian vertikal dan perkantoran, sesuai dengan karakter dan kajian High and Best Use (HBU) dari lokasitersebut," jelasnya.

Ketiga proyek TOD tersebut akan menyediakan sekitar 5.000 unit hunian baru yang akan menelan investasi sekitar Rp 2 trilliun. Diharapkan groundbreaking bisa dilakukan pada kuartal pertama 2017 mendatang, dan selesai hingga empat tahun selanjutnya.

"Kita akan mulai dari yang besar di Bogor. Itu kan karena lokasinya ujung. Terus bertahap karena ada enam tower. Mulai 2,5 tahun selama itu berlangsung sampai 4 tahun lah (pembangunan selesai)," tukasnya. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads