Untuk usulan pengembangan tahap pertama, kawasan yang terintegrasi dan inklusif berbasis TOD ini, akan dilakukan di Stasiun Bogor, Stasiun Tanjung Barat dan Stasiun Pondok Cina. Di stasiun Bogor akan dibangun 6 tower, sementara dua stasiun lainnya masing-masing akan dibangun dua tower.
Rusunami ini sendiri nantinya akan terletak di lahan stasiun yang dimiliki KAI, dan dilengkapi fasilitas komersil dan roof garden untuk tempat bermain anak-anak, serta fasilitas lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Direktur Korporasi dan Pengembangan Bisnis Perumnas, Galih Prahananto, mengatakan program ini juga menindak lanjuti tanggapan positif Direktorat Jenderal Perkeretaapian untuk rencana optimasi pemanfaatan lahan di beberapa lokasi stasiun.
"Pengembangan fasilitas sarana transportasi umum stasiun kereta api sebagai kawasan mix-use berintensitas tinggi yang terintegrasi dan inklusif, dengan penambahan fungsi-fungsi komersial, hunian vertikal dan perkantoran, sesuai dengan karakter dan kajian High and Best Use (HBU) dari lokasitersebut," jelasnya.
Ketiga proyek TOD tersebut akan menyediakan sekitar 5.000 unit hunian baru yang akan menelan investasi sekitar Rp 2 trilliun. Diharapkan groundbreaking bisa dilakukan pada kuartal pertama 2017 mendatang, dan selesai hingga empat tahun selanjutnya.
"Kita akan mulai dari yang besar di Bogor. Itu kan karena lokasinya ujung. Terus bertahap karena ada enam tower. Mulai 2,5 tahun selama itu berlangsung sampai 4 tahun lah (pembangunan selesai)," tukasnya. (hns/hns)











































