"Kenapa kita yakin komersial, karena kita ada launching apartemen. Jadi komposisi residential ini rumah tapak. Di luar itu komersial termasuk ruko dan pasar. Jadi produk properti di luar rumah tapak masuk komersial. Residential tahun lalu banyak landed atau residential. Tahun ini kita coba banyak launching apartemen," kata Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya di kawasan Epicentrum, Jakarta, Selasa (21/2/2017).
Hermawan mengungkapkan, tahun ini BSDE menargetkan pra penjualan (marketing sales) di sektor komersial sebesar Rp 2,85 triliun. Angka tersebut naik 71% jika dibandingkan pencapaian tahun lalu sebesar Rp 1,67 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk target marketing sales di sektor residential tahun ini di turunkan menjadi Rp 3,53 triliun dari sebelumnya Rp 4,02 triliun. Sementara total target marketing sales perseroan tahun ini naik 15,6% dari capaian 2016 Rp 6,25 triliun menjadi Rp 7,23 triliun
"Sisanya marketin sales lain-lain," tambahnya.
Sementara penjualan properti di lahan BSD sepanjang 2016 sebesar Rp 6,2 triliun ternyata tak capai target yang telah dicanangkan sebesar Rp 6,9 triliun. Menurut Hermawan, 2016 memang tahun yang sulit bagi industri properti di Indonesia. Sebab saat itu kondisi ekonomi dan politik sedang bergejolak.
Dia memandang industri properti memang sangat rentan dengan isu ekonomi dan politik. Sebab ada isu sedikitpun akan mempengaruhi investor untuk membeli properti.
"Industri hampir semua tidak capai target di 2016 karena kondisi ekonomi dan politik yg buat penjualan 2016 rada berat," tuturnya. (dna/dna)











































