Sequis Tower dibangun di atas lahan seluas 14.178 meter persegi dengan lua bangunan 78.000 meter persegi semi gross. Bangunan ini terdiri dari 39 lantai, termasuk 6 lantai basement sebagai area parkir kendaraan yang bisa menampung hingga 1.300 mobil.
"Unik memang sebuah gedung ada 6 basement. Tujuannya memastikan parkiran untuk tenant tercukupi. Terkadang sebuah gedung area parkirnya kurang. Kita juga bisa berbagi parkir dengan gedung-gedung tetangga yang kekurangan lahan parkir," kata Head of Project Management Farpoint Mulyadi Janto di SCBD, Jakarta, Rabu (29/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bangunan ini juga akan ada fasilitas lainnya seperti gym, dan food & beverage," imbuhnya.
Farpoint juga bekerja sama dengan kontraktor lokal yakni Total dan kontraktor internasional Turner. Pembangunan gedung ini juga mengambil konsep green building yang fokus untuk menimimalisir penggunaan AC. Sebab gedung ini akan menggunakan kaca double glazed glass curtain wall yang akan mengurangi panas di dalam gedung.
Untuk lantai ruang kerja juga digunakan skema raise floor, atau terdapat ruang setinggi 15 cm di bawah lantai. Ruangan tersebut untuk memasang sirkuit kabel-kabel.
"Sehingga akan memudahkan tenant jika ingin merombak struktur kantornya. Karena kabel-kabelnya ada di bawah," tambah Mulyadi.
Sementara Presiden Direktur Sequis Tower Dougie Crichton menambahkan, pembangunan Sequis Tower menghabiskan dana yang cukup besar hingga Rp 2,5 triliun.
"Itu di luar tanah. Saya tidak bisa sebutkan harga tanahnya karena itu milik Sequis," tuturnya.
Untuk progres pembangunan telah mencapai lantai 35 dan core yang telah mencapai lantai 38. Ditargetkan pada awal Mei 2017 sudah bisa dilakukan topping off dan bisa mulai beroperasi di tahun depan. (ang/ang)