Jakarta Tak Punya Lahan untuk Dibangun Rumah Tapak

Jakarta Tak Punya Lahan untuk Dibangun Rumah Tapak

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Jumat, 31 Mar 2017 10:16 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Sebagai pusat pemerintahan sekaligus perekonomian, Ibu Kota Jakarta menjadi salah satu kota yang paling sesak di Indonesia. Mencari ketersediaan lahan untuk dijadikan hunian pun dengan harga yang terjangkau seperti berburu barang langka.

Namun, Calon Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga S Uno yakin bisa merealisasikan program penyediaan rumah seharga Rp 350 juta dengan DP nol rupiah.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda, ketersediaan lahan di Jakarta untuk dijadikan permukinan sudah hampir tidak ada. Meskipun ada tanah belum terbangun, statusnya pun sudah dimiliki pengembang swasta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kemungkinan kalau mencari lahan di Jakarta sudah penuh," tuturnya saat dihubungi detikFinance, Jumat (31/3/2017)

Ali menambahkan, dari 5 wilayah yang ada di Jakarta, hanya Jakarta Timur yang masih menyisakan lahan kosong. Sayang, sekali lagi dia menegaskan, lahan tersebut pasti sudah dikuasai pihak swasta.

"Sebenarnya Jakarta Timur sebagian besar untuk industri dan pergudangan. Tapi hanya Jakarta Timur yang masih ada lahan kosong. Sayangnya punya swasta," terangnya.

Menurut Ali jika memang ada program penyediaan rumah dengan harga yang miring, maka lahan di Kemayoran bisa menjadi pilihan. Meski itu dimiliki oleh Sekretariat Negara (Setneg), Kemayoran menjadi satu dari sedikit lahan kosong yang belum dikuasai pihak swasta.

"Itu kalau betul-betul ingin adanya public housing. Tanah Setneg itu bisa dialihkan ke Pemprov DKI Jakarta. Lahan di Kemayoran itu masih luas," tambahnya.

Menurut Ali, itu pun hanya bisa dibangun rumah susun (rusun) bukan rumah tapak. Sebab sangat mustahil dengan keterbatasan lahan bisa menggulirkan program penyediaan rumah murah.

Data IPW mengungkapkan bahwa rata-rata harga tanah paling murah berada di wilayah Jakarta Timur yakni senilai Rp 7,9 juta per meter persegi. Jika dihitung dengan modal Rp 350 juta untuk membeli tanah di Jakarta Timur hanya akan mendapatkan lahan seluas 44 per m2. Itu pun belum dihitung biaya bangunan.



(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads