Hunian ini bisa diperoleh dengan DP (Down Payment) alias uang muka 1% atau Rp 2,9 juta, dengan cicilan Rp 1,2 juta per bulan.
Bukan itu saja, akan dibangun juga rumah tapak seharga Rp 112 juta untuk buruh di Depok. Lantas, seberapa pentingnya program ini?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Ali menjelaskan, pemerintah juga bisa membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa) bagi para pekerja yang bekerja di Jakarta. Rusun ini dibangun di tanah Pemda dengan sewa jangka panjang.
"Sewa jangka panjang enggak masalah selama punya pekerjaan. Fenomena di suatu kota besar itu, kalau masyarakat enggak bisa memiliki hunian, mau enggak mau sewa. Yang ada ketersediaan hunian bagi pekerja," kata Ali.
Ali juga mengingatkan, program pembangunan hunian murah ini harus terkoneksi dengan transportasi massal. Jadi jangan hanya bangun rusun murah, tapi jauh dari lokasi transportasi massal, karena tak akan ada manfaatnya bagi pekerja.
"Tanah-tanah Pemprov dikonsolidasikan dengan simpul-simpul LRT, MRT, kereta api, dan itu yang akan dibangun rusun, sehingga ada manfaatnya, tutur Ali. (hns/dna)