Berdasarkan data Kementerian PUPR, rumah yang dimaksud oleh Jokowi adalah rumah yang dibangun oleh pengembang PT Greem Construction City di Jalan Raya Citayam Parung Nomor 1, Bojonggede, Depok, Jawa Barat. Ada sekitar 6.145 unit rumah yang akan dibangun dengan empat tipe berbeda, mulai dari tipe 27/72 (luas bangunan 27 m2 dan tanah 72 m2), tipe 27/84, tipe 36/84 dan tipe 41/98.
Rumah dengan harga Rp 112 juta sendiri merupakan rumah dengan tipe 27/72 yang memiliki dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Namun rumah dengan harga Rp 112 juta hanya ada pada saat launching perdana rumah yang lokasinya tak jauh dari Stasiun Kereta Api Citayam ini. Jumlahnya pun hanya sekitar 20 unit, karena hanya menjadi harga promosi saat perdana diluncurkan tahun 2015 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini rumah dengan tipe 27/72 tersebut pun sudah berubah harganya menjadi Rp 133,5 juta dengan uang muka FLPP 5% dan KPR maksimal 95%. Cicilannya dimulai dari tenor 10, 15 hingga 20 tahun. Adapun jumlah rumah yang dibangun dengan tipe ini sebanyak 4.904 unit. Sampai hari ini, sudah ada 494 unit yang terbangun dari rencana pembangunan 4.904 unit.
Asep berujar program DP 1% untuk memiliki hunian ini memang ada, namun terbatas hanya untuk skema kolektif saja atau melalui instansi atau perusahaan yang telah bekerja sama dengan pengembang.
"Memang ada produk yang 1%, tapi itu biasanya kolektif. Biasanya kepada nasabah yang kolektif. Angsuran dilakukan secara kolektif, biasanya dari perusahaan atau instansi apa," ungkapnya.
Rumah lainnya yang dijual dengan skema subsidi dari pemerintah adalah tipe 27/84 yang dijual dengan harga Rp 141 juta, dengan maksimal KPR 133,95 juta (DP 5%). Jangka waktunya pun sama yakni untuk 10, 15 dan 20 tahun.
Sementara dua tipe rumah lainnya (36/84 dan 41/98) dijual dengan skema komersil (tanpa bantuan subsidi pemerintah. Keduanya dijual dengan harga masing-masing Rp 265 juta dan Rp 310 juta (DP 10%) dan masa tenor cicilannya hingga 25 tahun.
Di area Green Citayam City nantinya juga akan dibangun sarana-sarana umum seperti pesantren, pasar tradisional, hingga area komersial. Lokasinya juga tak jauh dari Stasiun Citayam dengan transportasi umum dari lokasi menggunakan angkot.
"Aksesibilitas dari Stasiun Citayam 1,5 km. Ada angkot dari rumah 24 jam. Terminalnya malah ada di depan lokasi. Ini jadi lokasi satu-satunya yang ada fasilitas FLPP," pungkasnya. (dna/dna)