Hal itu terungkap saat Jokowi berdialog dengan warga saat persemian rumah murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang berlokasi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Seorang wanita bernama Nefi, diundang Jokowi naik ke atas panggung saat seremoni peremian tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sana ia bercerita, selama ini suaminya yang bergaji Rp 3,5 juta per bulan selama ini harus menanggung biaya sewa atau ngontrak rumah sebesar Rp 500.000/bulan.
Dengan adanya program ini, ia sekarang mencicil rumah seharga Rp 750.000/bulan. Artinya, cukup menambah pengeluaran bulanan Rp 250.000, saat ini ia sekeluarga sudah bisa tinggal di rumah sendiri.
"Penghasilan suami Rp 3,5 juta. Buat bayar kontrakan Rp 500 ribu. Rumah Rp 750 ribu," kata Nefi pada kesempatan tersebut, Kamis (4/5/2017).
Selain harga dan cicilannya ringan, ia mengaku memperoleh keuntungan karena rumah yang dihuni pun terbilang layak, karena memiliki dua kamar tidur, satu kamar mandi dan juga dapur.
Sekadar informasi, di lokasi ini, ada 8.749 unit rumah tapak yang dibangun di atas lahan seluas 105 ha. Rumah yang dibangun bagi MBR ini memiliki tipe 25/60 dengan harga per unit mulai dari Rp 112 juta hingga Rp 141 juta dengan cicilan Rp 750 ribu - Rp 900 ribu per bulan.
Masyarakat bisa mengaksesnya dengan KPR subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) masyarakat cukup mengeluarkan DP sebesar 1% dan bunga cicilan 5% fixed hingga 20 tahun. Jokowi berharap masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan ini, sehingga backlog rumah bisa dipangkas. (dna/dna)