BTN juga telah bekerja sama dengan beberapa komunitas pekerja informal seperti Go-Jek. Selain itu BTN juga sudah bekerjasama dengan komunitas pedagang bakso dan mie ayam.
Direktur Consumer Banking BTN Handayani mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya sudah menerima pengajuan KPR Mikro dari driver gojek sebanyak 1.200 calon debitur. Namun yang lolos seleksi dan memperoleh fasilitas tersebut sekitar 600 driver Go-Jek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk komunitas pedagang bakso dan mie ayam yang sudah mengajukan sebanyak 233 calon debitur. Namun yang sudah lolos seleksi 30% atau sekitar 70 pedagang. Jika dihitung hingga saat ini sudah ada 670 pekerja informal yang mendapatkan fasilitas kredit mikro.
Handayani menjelaskan dalam program tersebut nasabah bisa memanfaatkan fasilitas kredit untuk melakukan renovasi rumah dengan plafon Rp 75 juta. Mereka juga bisa menggunakan dana tersebut untuk membangun rumah jika sudah memiliki tanah.
Selain itu, para pekerja informal juga berkesempatan untuk memperoleh KPR bersubsidi dengan harga rumah Rp 141 juta. Di mana rumah tersebut tergabung dalam program rumah murah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
"Nah kebanyakan mereka mengajukan untuk renovasi rumah. Kalau yang driver Go-Jek juga banyak yang mengajukan untuk KPR bersubsidi Rp 141 juta," tukasnya.
Dalam program ini, nasabah diharuskan untuk melakukan cicilan setiap harinya. Guna menghindari kredit macet, calon debitur tersebut diharuskan untuk melakukan tabungan rutin setiap hari minimal 6 bulan. Selama periode tersebut BTN memantau kedisiplinan calon nasabah dalam menabung setiap harinya.
"Khusus untuk Go-Jek kita pantau harus nabung minimal 3 bulan," tukasnya. (hns/hns)











































