Sekretaris Perusahaan Intiland, Theresia Rustandi mengatakan, fenomena ini bisa saja terjadi lantaran perusahaan e-commerce tak membutuhkan ruang perkantoran yang cukup banyak seperti perusahaan lainnya. Melainkan membutuhkan lebih banyak gudang untuk menyimpan barang-barang dagangannya.
"Kalau perkantoran, kalau memang orang sekarang tidak membutuhkan kantor dengan alamat yang prestisius, cukup kantor biasa saja, itu memang perubahan yang harus kita amati," katanya kepada detikFinance saat dihubungi di Jakarta, Rabu (2/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini dapat dilihat dari kontribusi dari segmen investasi properti Intiland terhadap pendapatan perusahaan sepanjang semester I 2017 yang nilainya mencapai Rp 252,3 miliar atau 19% dari keseluruhan.
Pencapaian segmen ini pada semester I 2017 melonjak 73,8% dari periode sama tahun sebelumnya yang utamanya berasal dari kontribusi penyewaan gudang hingga gedung perkantoran.
"Warehouse untuk sewa juga cukup baik, malah meningkat. Gudang di kita selalu full untuk sewa di kawasan Industri Ngoro (Mojokerto). Kalau di Aeropolis (dekat Bandara Soekarno-Hatta) yang di Jakarta, kita jual cukup bagus, habis terjual. Demandnya cukup bagus," tandasnya. (eds/dna)











































