Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan menyebutkan hingga Juli 2017, realisasi penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) melalui skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) baru mencapai 6.491 unit dari target 40.000 unit tahun ini.
Kemudian untuk skema subsidi selisih bunga (SSB) per Juli mencapai 34.595 unit dari target 239.000 unit hingga akhir tahun ini. Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Lana Winayanti mengatakan, realisasi yang jauh dari target terjadi karena masalah proses administrasi bank yang dinilai masih lambat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, untuk bantuan uang muka (BUM) per Juli realisasinya baru mencapai 36.379 unit dari target 278.000 unit.
"Untuk bantuan uang muka juga masih jauh, lagi-lagi karena masalah administrasi," jelas dia.
Kementerian PUPR sebelumnya menyesuaikan target KPR bersubsidi menjadi 279.000 unit yang terdiri dari SSB sebesar 239.000 unit dan KPR FLPP 40.000 unit. Penyesuaian dilakukan setelah memperhatikan kapasitas pasokan rumah bersubsidi yang disediakan pengembang.
Meskipun anggaran untuk FLPP turun dari semula Rp 9,7 Triliun menjadi Rp 3,1 Triliun, namun penurunan tersebut dikompensasi dengan kenaikan Subsidi Selisih Bunga dari Rp 312 miliar menjadi Rp 615 miliar dan perubahan komposisi anggaran ini tetap dapat menjamin kebutuhan subsidi terhadap semua produksi rumah bagi MBR yang dibangun oleh pengembang. (dna/dna)











































