Pembangunan rusunami di atas stasiun dilakukan dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) yang memanfaatkan lahan strategis milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) yang berada di sekitar stasiun.
Rusunami di Stasiun Tanjung Barat dipatok mukai dari Rp 200 juta dengan uang muka 1%. Calon pembeli pun bisa melakukan pemesanan lebih dulu dengan mengambil nomor urut pemesanan (NUP) dengan membawa fotokopi KTP dan uang Rp 1 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, apakah orang asing bisa memiliki rusunami TOD tersebut?
"Kalau orang asing bisa KPR komersilnya, ada tower khusus buat komersial," kata Direktur Pemasaran Perumnas, Muhammad Nawir saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Selasa (5/9/2017).
Nawir menambahkan, untuk rusunami di Stasiun Tanjung Barat 60-70% unit di antaranya dibangun khusus untuk MBR. Sedangkan sisanya untuk komersial.
"Kemungkinan besar 60-70% subsidi. Sisanya subsidi," tutur Nawir.
Selain itu, pembelian rusunami TOD di stasiun juga bisa dilakukan oleh masyarakat dari luar Jabodetabek. Asalkan, calon pembeli memiliki pendapatan di bawah Rp 7 juta dan belum memiliki rumah.
"Bisa luar Jabodetabek bisa pokoknya syarat terpenuhi. Orang banyak KTP daerah tapi sudah kerja di DKI," kata Nawir. (eds/dna)











































