"Danau yang kita ciptakan menjaga kelembaban udara, ini penting untuk kulit termasuk pernafasan," ujar Presiden Direktur Meikarta Ketut Budi Wijaya dalam wawancara eksklusif dengan detikFinance, di Menara Matahari, Lippo Karawaci, Tangerang, Jumat (8/9/2017).
Ketut menerangkan, danau tersebut merupakan reservoir untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Hal tersebut membuat pihaknya tidak membebani pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembuatan danau tersebut terbilang cepat karena tidak dikeruk. Bagian yang rendah dijadikan danau dan sekelilingnya dijadikan ruang terbuka hijau.
"Itu (kapasitas air hujan tampungan) sudah 1 juta meter kubik. Kalau kita keruk 3 juta meter kubik," katanya.
Sedangkan untuk central park, menurut Ketut, anak-anak akan bebas bermain di sana. Wajah anak-anak sudah dapat dipastikan bahagia bebas bermain di sana.
"Apa mereka nggak lebih bahagia? Lebih bahagia pasti daripada main di semak-semak," tutur Ketut.
Menurut Ketut, taman tersebut dibangun sejak Mei dan telah jadi pada Agustus. Lahan untuk udara bersih tersebut dapat dinikmati pada sore hari. Meskipun dapat juga dinikmati pada pagi hari.
Ketut menambahkan, taman tersebut dapat dinikmati gratis. Karena tidak ada tiket masuk di sana.
"Central park ini krusial sebagai paru-paru kota," ucap dia.
(nwy/dna)