.webp)
Project Manager Property LRT City Jaticempaka, Ibnu Mahmud Junaidi, mengatakan saat ini hunian berkonsep TOD tersebut tengah dipasarkan. Bila pembeli berminat untuk mendapatkannya harus menyiapkan uang tanda jadi sebesar Rp 10 juta.
"Kalau saat NUP (Nomor Urut Pemesanan) kemarin untuk peminatan perlu uang Rp 3 juta, nanti untuk booking fee sebesar Rp 10 juta," kata Ibnu saat ditemui di Hotel Raffles, Jakarta, Sabtu (9/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau booking sudah bisa langsung memilih unitnya. Masih ada beberapa yang tersisa," terangnya.
Lebih lanjut Ibnu mengatakan, LRT City Jaticempaka sendiri akan dibangun beberapa tahap. Untuk tahap pertama, unit apartemen yang disiapkan sebanyak 529 unit dengan berbagai tipe. Rencananya, groundbreaking tahap pertama itu akan dilakukan pada bulan Oktober mendatang.
"Tahap pertama itu 529 unit yaitu pembangunan tahap 1 terdiri dari 20 ruko, mall 4 lantai dan 2 tower apartemen, yaitu Tower Accordion dan Tower Bandoneon," terangnya.
Sementara itu, Direktur Operasi PT Adhi Karya, Budi Saddewa Soediro, mengatakan pembangunan apartemen dilakukan seiring dengan pembangunan jalur LRT Jabodebek.
"Pengembangan kawasan di stasiun LRT ini, dilakukan oleh Departemen TOD & Hotel bersama dengan PT Adhi Persada Gedung. Keberadaan LRT akan menjadi solusi untuk mengurai kemacetan yang saat ini menjadi persoalan sehari-hari disepanjang jalan Tol Bekasi – Cawang," kata Budi.
Selain pengembangan apartemen kelas menengah, nantinya Adhi Karya juga menghadirkan Apartemen Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui tower di LRT City Jaticempaka - Gateway Park. Selain itu, pengembangan apartemen untuk MBR juga disiapkan di LRT City Ciracas dan LRT City Bekasi Timur. (mca/mca)
