Berdasarkan undangan yang diterima detikFinance seperti dikutip di Jakarta, Senin (2/10/2017), tiga Menteri Kabinet Kerja dijadwalkan akan meresmikan groundbreaking Transit Oriented Development (TOD) kedua ini. Di antaranya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono; Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi; dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno. Ketiganya dijadwalkan hadir pada pukul 11.00 WIB nanti.
Rusunami berkonsep TOD yang berdekatan dengan stasiun ini, diharapkan memberikan alternatif hunian yang lebih efisien dan murah kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) serta masyarakat umum lainnya. Hal ini terbukti cukup diminati oleh masyarakat, lewat pengambilan nomor urut pemesanan (NUP) TOD di Stasiun Tanjung Barat yang laris manis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direncanakan ada tiga tipe kamar yang ditawarkan di rusunami Pondok Cina, yaitu tipe studio, satu kamar tidur, dan dua kamar tidur. Ketiga tipe Rusunami di Stasiun Pondok Cina ditawarkan mulai dari Rp 200 juta untuk tipe studio hingga Rp 380 juta untuk tipe dua kamar tidur. Harga ini lebih murah dibanding Rusunami Stasiun Tanjung Barat lantaran harga tanahnya yang lebih rendah.
Selain itu, porsi peruntukan bagi MBR pun akan lebih besar. Bila di Rusunami Tanjung Barat hanya 25% dari total unit yang ditawarkan kepada MBR, maka untuk Rusunami Pondok Cina mencapai 30% dari total unit yang ditawarkan.
Sebelumnya, pembangunan rusunami di Stasiun Pondok Cina, sempat terhambat karena terganjal di perizinan. Untuk pembangunan hunian vertikal di Depok, ada ketentuan jalannya memadahi dengan lebar yang ditetapkan Pemerintah Kota Depok.
Untuk pembangunannya diperkirakan memakan waktu sekitar 2 tahun. Sehingga ditargetkan bisa rampung pada 2019. (eds/wdl)