Hunian terintegrasi ini disebut bisa mendorong penggunaan transportasi publik menuju Jakarta, mengurangi waktu tempuh yang terbuang akibat macet dan mengurangi polusi karena kendaraan yang akan berkurang. Sederhananya, penghuni bakal merasa seperti dijembut KRL tiap hari.
Dari pantauan detikFinance, ada satu booth untuk pendaftaran bagi anda yang ingin memiliki rumah susun yang dikembangkan dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian anda juga diminta untuk menulis unit mana yang diinginkan. Setelah itu tahap selanjutnya adalah menunggu dipanggil kembali untuk bayar antrean NUP sebesar Rp 1 juta. Biasanya, uang yang dibayarkan untuk NUP itu bisa dikembalikan jika memang calon pembeli tidak mendapatkan jatah rumah atau membatalkan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan hunian seperti TOD ini akan terus dikembangkan. Agar hunian dan transportasi bisa terintegrasi.
"Kalau tinggal di TOD kan bisa jadi seperti orang kaya, konglomerat mana yang turun rumah dijemput sama kereta api?" ujar Basuki dalam acara groundbreaking di Stasiun Pondok Cina, Depok, Senin (2/10/2017).
Dia mengatakan terintegrasinya transportasi ini adalah untuk pelayanan kepada masyarakat agar bisa beralih ke transportasi massal.
"Naik kereta itu murah ya sampai Jakarta hanya Rp 4.500 bayangkan kalau naik mobil, kena macet boros bensin," ujar dia. (dna/dna)











































