Anggaran sebesar Rp 799 miliar itu dikeluarkan karena ketersediaan lahan milik Pemprov DKI di unit perumahan sudah hampir habis. Oleh sebab itu dibutuhkan dana pengadaan lahan tersebut.
"Kesediaan tanah kita yang ada di dinas perumahan sudah hampir habis. Karena waktu 2016 kita banyak sekali membangun rusun tower," kata Agustino.
Anggaran tersebut juga selain digunakan Pemda DKI untuk program rumah DP Rp 0, juga digunakan untuk penyediaan rusunawa bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sebab, masih banyak MBR yang membutuhkan rusunawa tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT