Anggaran Rp 799.993.172.215 itu tercantum dalam kegiatan 'Pengadaan Tanah Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta' di situs resmi Pemprov DKI, yaitu www.apbd.jakarta.go.id.
Salah satu rencana dalam pengadaan lahan tersebut tanah tersebut ditujukan untuk menjalankan program rumah dengan uang muka atau Down Payment (DP) Rp 0. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Perumahan DKI, Agustino Darmawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana bentuk Rumah DP Rp 0 tersebut?
Beberapa waktu lalu Sandiaga sempat melontarkan pernyataan bahwa guna menyediakan hunian yang terjangkau bagi warga DKI, dia dan pasangannya akan membangun hunian yang lain dari biasanya, bukan rumah tapak maupun rumah susun, namun membangun program Rumah Berlapis.
Sandiaga menjelaskan bahwa Rumah Berlapis adalah perumahan yang berbentuk vertikal. Namun Rumah Berlapis memiliki jumlah lantai yang tidak banyak.
"Bahwa itu konsepnya adalah lapis 1, lapis 2, lapis 3, dan itu yang menurut kami harus digunakan yaitu vertikal. Tapi jangan dibayangkan 16 lantai begitu," terang Sandiaga saat ditemui di Masjid Al Ikhlas, Jl Cipete III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (5/11/2017) lalu.
Meski begitu, Sandiaga mengatakan, bahwa konsep Rumah Berlapis ini masih belum matang. Warga pun diminta untuk memberikan masukan ihwal konsep dan lokasi dari Rumah Berlapis tersebut.
"Ini mungkin yang lebih cocok dengan ekosistem masyarakat yang secara aktif mengusulkan, juga bagaimana mereka ingin ditata. Jadi, kita ingin merangkul juga," ujar dia.
Sandiaga pun mengklaim sudah ada pengembang yang ingin merealisasikan program rumah berlapis. "Tapi katanya ada beberapa pengembang swasta sudah ready untuk launching," katanya.
Tak jauh berbeda dengan Sandiaga, Anies juga pernah mengatakan program Rumah Berlapis itu akan dibangun dalam bentuk vertikal atau dengan konsep seperti rusun.
"(Konsepnya) Rumah susun," kata Anies di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Anies mengungkapkan terminologi 'lapis' memiliki arti yang sama dengan 'susun'. Lapis merupakan bahasa teknis dari susun. "Kalau lihat izin-izin tulisannya apa? Lapis. Bahasa teknisnya lapis," ujar Anies. (dna/dna)