Jakarta -
Besarnya kenaikan harga properti setiap tahunnya tidak sebanding dengan kenaikan gaji generasi milenial membuat impian mereka untuk memiliki rumah terasa semakin pudar. Bahkan berdasarkan survey yang dilakukan akhir tahun 2016, diprediksi 95% generasi milenial sulit memiliki rumah atau bisa menjadi 'gelandangan' di 2020.
Menurut survei yang dilakukan oleh Rumah123 pada 2020 hanya sekitar 5% dari generasi milenial yang mampu membeli rumah di kawasan Jabodetabek. Sisanya entah tinggal di mana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu apa yang harus dilakukan generasi milenial?
Country General Manager Rumah123, Ignatius Untung mengatakan, jika generasi milenial masih dengan gaya hidupnya yang cenderung boros, maka sulit untuk mengikuti pertumbuhan harga rumah tersebut. Mereka terbiasa dengan barang-barang yang selalu up to date, seperti smartphone atau gadget lainnya.
Mereka juga lebih mementingkan liburan atau travelling memenuhi keinginan untuk berswa foto di tempat yang indah, ketimbang memenuhi kebutuhan hidup utamanya seperti membeli rumah.
"Kita ini memang diajarkan untuk mencari uang dari kecil, tapi tidak diajarkan bagaimana mengelolanya," kata Country General Manager Rumah123, Ignatius Untung saat dihubungi detikFinance, Senin (27/11/2017).
Untuk itu diimbau, agar generasi milenial mulai mengubah gaya hidupnya. Mulai memetakan pengeluaran untuk kebutuhan utamanya, dan rumah merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan.
Dia mengatakan, kebutuhan akan travelling, membeli kendaran bisa di nomor duakan. Sebab tidak seperti hunian, harga kendaraan atau pun tiket untuk travelling kenaikannya tidak begitu besar.
Apalagi untuk kendaraan nilainya susut seiring dengan banyaknnya kendaraan dengan model yang baru.
Agar bisa punya rumah, maka generasi milenial disarankan untuk segera membeli rumah dan tidak menundanya. Menunda beli rumah bakal membuat generasi milenial semakin tak mampu membelinya karena harga rumah akan naik setiap tahunnya.
"Ini memang perlu ada edukasi dari pemerintah. Kalau bisa ditunda ya ditunda. Sementara properti kalau ditunda semakin tidak bisa terbeli. Kalau yang lain seperti travelling, atau mobil pasti kebeli," imbuhnya.
Menurut hasil survei Rumah123, solusinya bagi generasi milenial dengan berusaha meningkatkan pendapatan. Meningkatnya bukan hanya 10% tapi sampai 50%. Mengingat rata-rata kenaikan harga rumah yang mencapai sekitar 15-20% per tahun.
Bisa juga dengan menghemat pengeluaran dengan persentase yang sama. Tapi dengan gaya hidup yang ada sepertinya sulit untuk melakukan hal itu.
Salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan adalah mencapai penghasilan tambahan. Mumpung masih muda jangan hanya menghasilkan satu sumber pemasukan saja, misalnya dengan menjalankan usaha sampingan.
Halaman Selanjutnya
Halaman