Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dari capaian di tahun 2015 sebanyak 699.770 unit, namun masih lebih rendah dari capaian sepanjang tahun 2016 sebesar 805.169 unit.
Demikian disampaikan oleh Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid dalam jumpa pers di Media Center Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (5/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang kondisi kita sampai akhir November ini sudah 765 ribu unit. Kita usahakan nanti sampai akhir tahun ke 830 ribu unit. Soalnya kriterianya yang kita hitung itu rumah yang sudah jadi. Kalau dihitung yang belum jadi sebenarnya bisa lebih dari 1 juta rumah," katanya.
Dari realisasi itu, 70% merupakan hunian untuk MBR dan 30% nya untuk Non MBR. Untuk MBR, jumlah unitnya mencapai 619.868 unit rumah, yang berasal dari realisasi yang dibangun Kementerian PUPR 183 ribu unit, Kementerian/Lembaga 1.566 unit, Pemda 148 ribu unit, pengembang 250 ribu unit, CSR 118 unit dan dari masyarakat sebanyak 35 ribu unit.
Sementara realisasi dari Non MBR jumlahnya mencapai 145.252 unit yang terdiri dari 89.723 unit yang dibangun pengembang dan 55.529 unit dari masyarakat. (eds/mkj)