Tahun ini Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil menargetkan 5 juta sertifikat tanah yang diterbitkan. "Ya kalau tidak bisa tercapai minimal 90% bisa tercapai. Tahun depan kami targetkan sertifikat bisa 7 juta dan tahun depannya lagi 9 juta. Kemudian setelah itu setiap tahun bisa diterbitkan 10 juta," ujar Sofyan dalam acara peringatan HUT ke 41 KPR di Menara BTN, Jakarta, Selasa (12/12/2017).
Kemudian dia menargetkan 2015 seluruh tanah sudah terdaftar dan bersertifikat. Untuk mencapai target ini, Sofyan menjelaskan nantinya Kementerian ATR akan mempermudah pengukuran tanah, jadi nanti tanah bisa diukur secara independen namun berlisensi, hal ini untuk mempermudah pekerjaan BPN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sofyan menjelaskan dengan sertifikat masyarakat bisa lebih aman dan nyaman dalam memiliki hunian. Selain itu, sertifikat juga bisa memudahkan masyarakat untuk mendapatkan akses keuangan khususnya kredit di luar kredit perumahan.
Dia menambahkan dari data World Bank pada 2016, inklusi keuangan masyarakat Indonesia masih rendah, bahkan baru 50% dari jumlah penduduk Indonesia. Nah, jika masyarakat sudah memiliki sertifikat tanah, maka ini bisa menjadi aset yang bisa diagunkan untuk masyarakat mendapatkan kredit usaha atau kredit produktif.
"Masalahnya aset masyarakat masih sangat rendah, program BPN ini diharapkan bisa mempercepat. Sehingga masyarakat bisa lebih mudah untuk mendapatkan akses keuangan," jelas dia.
(mkj/mkj)