Memulai kerja sama tersebut, PPDPP melaksanakan Perjanjian Kerjasama Operasional (PKO) dengan Bank 40 yang terdiri dari 6 Bank Nasional dan 34 Bank Pembangunan Daerah.
"PPDPP telah melakukanlah Perjanjian Kerjasama Operasional sebanyak 33 Bank Pelaksana, 7 Bank Umum Nasional dan 26 Bank Pembangunan Daerah. Pada tahun 2018 Bank Sejahtera penyalur KPR FLPP bertambah menjadi 40 bank," kata Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan, Kementerian PUPR , Lana Winayanti di Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (21/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun 40 bank pelaksana yang melaksanakan PKO adalah sebagai berikut:
1. Bank Arta Graha internasional
2. Bank Rakyat Indonesia
3. Bank Negara Indonesia
4. Bank Mandiri
5. Bank Tabungan Pensiunan Nasional
6. Bank Mayora
7. Bank Sumut
8. Bank Riau Kepri
9. Bank Nagari
10. Bank Jambi
11. Bank Sumselbabel
12. Bank BJB
13. Bank DKI
14. Bank Jateng
15. Bank BPD DIY
16. Bank Jatim
17. Bank NTB
18. Bank NTT
19. Bank Bali
20. Bank Kaltimtara
21. Bank Kalbar
22. Bank Kalsel
23. Bank Kalteng
24. Bank SulutGo
25. Bank Sulteng
26. Bank Sultra
27. Bank Sulselbar
28. Bank Papua
29. Bank BRI Syariah
30. Bank Syariah Mandiri
31. Bank Aceh
32. Bank Sumut Syariah
33. Bank Jambi Syariah
34. Bank Sumselbabel Syariah
35. Bank BJB Syariah
36. Bank Jateng Syariah
37. Bank Jatim Syariah
38. Bank Kaltimtara Syariah
39. Bank Kalsel Syariah
40. Bank Sulselbar Syariah.
"Semua upaya ini dilakukan dalam mengatasi kekurangan tempat tinggal atau backlock perumahan," lanjutnya.
Adapun, pada 2017, PPDPP bekerjasama dengan 7 Bank Nasional dan 26 Bank Daerah, yang mana per 19 Desember 2017, realisasi PPDPP sudah mencapai Rp 30,68 triliun dengan 517.558 unit rumah. Penerima FLPP terdiri dari 73,94% pegawai swasta, 7,68% wiraswasta, 12,78% Pegawai Negeri Sipil (PNS), 4% TNI/Polri dan 1,59% lainnya. (dna/dna)