Turunnya harga sewa perkantoran sebesar 6,4% tak bisa mendongkrak tingkat keterisian perkantoran, yang kekosongannya meningkat jadi 21,5% dibandingkan 2016. Pada tahun 2016, tercatat tingkat vacancy atau kekosongan hanya mencapai 15,7%.
Demikian data Savills yang diterima detikFinance, seperti dikutip di Jakarta, Jumat (22/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di grade B, tercatat mengalami peningkatan kekosongan dari 7,5% ke 13,5% dan di grade C tercatat mengalami peningkatan kekosongan dari 10,3% ke angka 13,6%.
Hal yang sama juga terjadi pada area perkantoran di wilayah non CBD. jumlah pasokan baru dari perkantoran kawasan non-CBD sebanyak 151 ribu m2. Hal ini membuat total pasokan keseluruhan mencapai 2,7 juta m2. Namun, yang digunakan hanya 79 ribu m2.
Hal ini pun membuat tingkat kekosongan ruang kantor di Jakarta tahun ini juga mengalami peningkatan dibanding tahun 2016 dari 23% ke 24,02%. Padahal harga sewa ruang kantor mengalami penurunan sebesar 1,3% dibanding 2016.
Di sisi lain, kondisi perekonomian juga sedang tidak menggairahkan yang membuat banyak perusahaan menahan ekspansi, termasuk untuk menambah luasan perkantoran mereka. Sehingga, pertumbuhan tingkat kekosongan di kawasan CBD dan non-CBD pun meningkat. (eds/zlf)