Tantangan Industri Properti di Tahun Politik

Tantangan Industri Properti di Tahun Politik

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 17 Jan 2018 14:05 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Industri properti perlu berhati-hati di tahun politik. Meski secara umum diprediksi tak banyak terpengaruh, namun jika situasi politik tidak kondusif bisa berdampak negatif buat industri ini.

Country General Manager rumah123, Ignatius Untung memperkirakan bagaimana imbasnya terhadap industri properti jika pesta demokrasi Pilkada serentak disusul Pemilu 2019 menimbulkan situasi tidak stabil pada negara.

"Kan ekstremnya kalau (misalnya) saya beli (properti) terus nanti ribut rame, ekonomi gonjang-ganjing terus bunga bank naik. Kalau bunga bank naik saya enggak bisa cicil lagi," katanya ketika ditemui di Jakarta, Rabu (17/1/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bekaca dari Pilkada sebelum-sebelumnya, Untung menekankan pentingnya consumer confidence atau kepercayaan konsumen. Sebab hal tersebut yang bakal menentukan sikap konsumen dalam membeli properti.

Namun, menurut dia dengan mencontoh Pilkada Jakarta tahun lalu, cenderung tak mempengaruhi industri properti walaupun situasinya sempat ramai oleh isu-isu sensitif.

Akan tetapi, pilkada kali ini lingkupnya lebih luas karena banyak daerah yang menggelar pemilihan kepala daerah secara serentak. Karena lingkupnya lebih luas, menurut Untung bukan tidak mungkin Pilkada kali ini membuat pertumbuhan properti agak melambat.

"Secara overall bisa saja melambat tapi bukan berarti semuanya melambat tapi ada yang melambat sekali ada yang sampai negatif tapi ada yang masih tumbuh positif. Di kita kebetulan positif karena digital. Orang shifting ke digital," tambahnya. (dna/dna)

Hide Ads