Direktur Utama Pembangunan Sarana Jaya, Yoory C. Pinontoan, mengatakan pihaknya memastikan lahan yang digunakan untuk pembangunan Klapa Village itu bukanlah lahan mangkrak. Bahkannya lahannya saja berbeda.
"Berbeda itu," ujarnya, Kamis malam (18/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka masih belum memulai pembangunannnya sampai saat ini," tambahnya.
Berbeda dengan lahan PT GUT, untuk pembangunan hunian DP Rp 0 tersebut lahan yang akan digunakan sebesar 1,4 hektare lahan yang tidak dikerjasamakan. Lahan itulah yang digunakan saat ini untuk Klapa Village.
"Jadi ini bukan lahan PT GUT yang mangkrak. Lahan 1,5 hektare mereka masih belum dikerjakan," terangnya.
Yoory menambahkan proyek ini dibangun di atas tanah seluas 1,4 hektar.
"Nantinya, akan dibangun dua tower. Namun, kami lakukan pembangunan satu tower terlebih dulu dengan rincian 513 unit dari tipe 36 m2 (2 kamar) dan 190 unit tipe 21 m2 (1 kamar)," tambahnya.
Hunian vertikal ini akan dijual dengan DP Rp 0 dengan skema pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) melalui Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) yang akan segera dibentuk oleh Pemprov DKI Jakarta, guna meringankan pembayaran angsuran atau cicilan konsumen yang membeli atau dalam hal ini adalah warga DKI Jakarta yang belum memiliki hunian.
Sedangkan tiga tower sisanya pada pembangunan tahap selanjutnya akan dijual dengan skema non FLPP, dalam rangka menjaga keberlanjutan atau sustainability PD Pembangunan Sarana Jaya, untuk mendukung Program Pemprov DKI Jakarta dalam menyediakan hunian DP Rp 0 ini. (fdu/hns)